Perubahan Aturan Pengelolaan Lobster Disambut Positif Pelaku Usaha

Di sisi lain, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran Yudi Nurul Ihsan mengamini sulitnya membudidayakan lobster. Berdasarkan uji coba yang dilakukannya, salah satu faktor penyebab rendahnya tingkat kehidupan lobster adalah tingkat kanibalisme yang tinggi. Kurangannya asupan pakan membuat lobster memangsa lobster lainnya.

"Tantangannya tentu ketersediaan pakan. Kalau ingin memperbesar budi daya lobster, kita harus memikirkan bagaimana kesiapan kita menyediakan pakan," ungkapnya.

Menurut Yudi, perubahan regulasi pengelolaan lobster melalui skema kerja sama dengan pemerintah Vietnam harus dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk meningkatkan kompetensi pembudi daya nasional.

Dengan demikian, tujuan perubahan regulasi untuk pembangunan budi daya lobster di dalam negeri bisa tercapai. Keberhasilan pembangunan budi daya lobster dapat menjamin keberlanjutan populasi hewan bercapit tersebut di alam karena kebutuhan lobster untuk konsumsi dapat dipenuhi dari hasil budi daya.

"Sepakat, kemampuan pembudi daya perlu dikembangkan. Pemerintah bisa melakukan pelatihan, pembinaan ke pembudi daya, dan juga nelayan penangkap benih bening lobster. Ini bukan hanya aspek ekonomi tapi juga keberlanjutan ekologinya," pungkasnya.