Membumikan Sektor Digital
Upaya ketiga yang harus dilakukan pemerintah, adalah membumikan sektor digital. Bhima mengibaratkan sektor tersebut sebagai pisau bermata dua.
Berbagai pekerjaan bergaji tinggi hadir di sektor tersebut seperti data scientist, data analyst, dan data engineering untuk blockchain digunakan industri cryptocurrency.
"Gaji rata-rata pegawai di sektor tersebut bisa mencapai angka Rp 30 juta per bulan," bebernya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun di sisi lain, sektor digital di Indonesia masih jauh panggang dari api soal konektivitasnya dengan sektor produksi. Bhima menjelaskan, digitalisasi tidak terhubung dengan industri pertanian maupun industri manufaktur. Digitalisasi cenderung aktif terpakai di sektor layanan dan jasa seperti e-commerce.
Alhasil, ia melihat perlu ada reorientasi pada sektor digital agar terhubung dengan sektor ekonomi lain. Hal ini diperlukan untuk mendukung kualitas, produktivitas, dam efisiensi di berbagai sektor usaha padat karya.
"Sehingga ketimpangan gaji antara sektor digital dan sektor usaha produktif lainnya tidak terlalu lebar," tegasnya.
Menurut Bhima, pemerintah tidak punya banyak waktu jika betul-betul ingin masyarakat Indonesia memiliki rata-rata gaji Rp 10 juta per bulan pada 2045.
"Kita tidak punya banyak waktu," imbuhnya.
Sementara diwawancarai terpisah, Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah, mengatakan pada hakikatnya gaji adalah cerminan nilai tambah yang diciptakan oleh perekonomian.
Menurutnya, jika pemerintah ingin masyarakat Indonesia mempunyai rata-rata gaji Rp 10 juta per bulan, maka nilai tambah yang diciptakan harus ditingkatkan.
"Rata-rata produktivitas tenaga kerja Kita harus dilipatgandakan," ucapnya via aplikasi pesan singkat.
Untuk mendorong produktivitas pekerja, menurutnya pemerintah harus melakukan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas pekerja.
"Serta di sisi lain, harus memperbaiki sistem ekonomi agar lebih efisien," pungkasnya.
(eds/eds)