Plt Mentan Target Produksi Padi Tahun Depan 35 Juta Ton, Bagaimana Caranya?

Plt Mentan Target Produksi Padi Tahun Depan 35 Juta Ton, Bagaimana Caranya?

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 19 Okt 2023 19:00 WIB
Plt Mentan Arief Prasetyo Adi
Plt Mentan Arief Prasetyo - Foto: Aulia Damayanti
Jakarta -

Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi menargetkan produksi padi tahun depan bisa mencapai 35 juta ton. Dia mendorong upaya yang dilakukan untuk menggenjot produksi bisa dilakukan pada bulan ini.

"Untuk mendapatkan produktiftas lebih tinggi lebih baik, tiga bulan ke depan termasuk 35 juta ton setara beras tahun 2024. Mulai dari sekarang nggak mungkin dari Januari tetapi dari sekarang, sehingga memerlukan seluruh pihak insan pertanian, mulai dari kepala daerah, Kadis seluruh Indonesia, petani-petani termasuk saudara saya penyuluh-penyuluh," kata Arief dalam Webinar gerakan nasional (Gernas), dikutip Kamis (19/10/2023).

Dia pun meminta pemerintah daerah meningkatkan produktifitas lahan padi untuk naik dari 5,2 juta ton per hektare (ha) menjadi 5,7 juta ton. Untuk daerah yang produktifitasnya sudah mencapai 8 juta ton per ha bisa ditingkatkan lagi hingga 9 juta ton per ha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Target produktivitas yang tadinya rata-rata 5,2 per hektar bisa meningkat 5,4 atau 5,5. Tapi untuk daerah yang sudah bisa 7-8 ton tolong tingkatkan lagi supaya bisa 8 sampai 9 ton per hektare," ucapnya.

Arief juga meminta para penyuluh pertanian di 10 provinsi gerakan nasional (Gernas) penanganan El Nino terus diperkuat. Menurutnya, peran penyuluh sangat penting terutama dalam mendukung target produksi 35 juta ton.

ADVERTISEMENT

Adapun kesepuluh provinsi yang dimaksud adalah Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Sedangkan Provinsi pendukungnya adalah Lampung, Banten, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.

"Saya akan menemui bapak ibu semua di 10 provinsi yang memang berkonsentrasi pada peningkatan produksi. Saya minta arahan sumber daya (penyuluh) ke 10 Provinsi ini," ujar jelasnya.

Arief mengatakan selain kesiapan penyuluh, juga harus diikuti dengan ketersediaan pupuk. Dirinya mengaku sudah berkomunikasi dengan Direktur Utama Pupuk Indonesa agar mampu memenuhi kebutuhan pupuk petani.

"Kalau pupuk subsidi sulit untuk komersial harus ada. Saya sudah bawa Pak Ali Jamil sudah bawa Dirut pupuk Indonesia holding kalau nanti kurang bayarnya akan kita tandatangani sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak punya pupuk di 26.000 outlet," katanya.

Arief berharap penyuluh dapat mengkomunikasikan program asuransi pertanian agar memiliki jaminan modal disaat sawah mereka memiliki masalah. Mentan mengaku telah menyiapkan semua sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan produktivitas.

"Untuk asuransi pertanian saya mohon para penyuruh mengkomunikasikan kepada para petani. Ini penting karena nanti bila ada gagal panen masih ada uang yang bisa digunakan untuk tanam berikutnya sebagai pengganti," jelas dia.

(ada/kil)

Hide Ads