Pegawai Citigroup Dipecat Gegara Unggah soal Antisemitisme di Media Sosial

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 20 Okt 2023 13:31 WIB
Ilustrasi pecat - Foto: Getty Images/iStockphoto/CentralITAlliance
Jakarta -

Citigroup telah memecat seorang karyawan karena mengunggah komentar antisemit di akun media sosial pribadinya. Unggahan tersebut ketahuan usai diunggah ulang oleh akun X milik kelompok Stop Antisemitism.

Antisemitisme adalah sikap prasangka atau permusuhan terhadap orang Yahudi dan telah ada selama berabad-abad.

Dilansir dari CBS News, Jumat (20/10/2023), unggahan tersebut diunggah ulang dalam bentuk gambar tangkapan layar. Hal ini pun membuat bank tersebut melakukan penyelidikan atas masalah ini.

"Kami memecat orang yang mengunggah komentar antisemitisme yang menjijikkan di media sosial. Kami mengutuk antisemitisme dan semua ujaran kebencian dan tidak menoleransi hal itu di bank kami," kata juru bicara Citi melalui email.

Sementara itu, dikutip dari New York Post, disebutkan karyawan tersebut membagikan unggahan yang seolah mendukung pembunuhan massal orang-orang Yahudi selama Holocaust.

"Tidak heran mengapa Hitler ingin menyingkirkan mereka semua," tulis Nozima Husainova dengan emoji wajah tersenyum di Instagram Story.

Unggahan tersebut pun kemudian dihapus bersama dengan Instagram dan akun media sosial lainnya milik pemuda berusia 25 tahun itu. Tak lama usai akun Stop Antisemitisme mengunggah ulang unggahan tersebut, akun tersebut juga mengunggah foto profil Instagram si karyawan.

Anti-Defamation League mencatat, ada sebanyak 3.697 insiden yang melibatkan pelecehan, vandalisme, dan penyerangan antisemit di AS tahun lalu, jumlah tertinggi sejak ADL mulai melacaknya pada tahun 1979.

Sementara itu, sebuah jajak pendapat nasional yang dirilis pada hari Kamis oleh ADL dan Universitas Chicago menemukan sekitar 10 juta orang dewasa Amerika memiliki tingkat antisemitisme yang tinggi dan dukungan terhadap kekerasan politik.

"Populasi ini juga lebih tinggi dibandingkan jumlah total orang Yahudi di Amerika Serikat," kata ADL.

Simak juga Video: Sudah 3.859 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel ke Gaza






(shc/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork