Sejumlah barang elektronik mulai mengalami kenaikan imbas menguatnya nilai tukar Dolar As terhadap Rupiah. Hal ini disebabkan mayoritas produk elektronik yang masuk ke Indonesia adalah barang impor.
detikcom mengunjungi Harco Mangga Dua, Sawah Besar, Jakarta Utara pada Jumat (20/10/2023). Di kawasan pusat perbelanjaan elektronik itu, sejumlah pedagang mengatakan harga berbagai barang elektronik naik karena menguatnya harga dolar terhadap rupiah.
Di antaranya adalah sebagai berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Air Conditioner
Welda (26), pegawai PD Mitra Anugrah Sejati, mengatakan harga air conditioner (AC) yang dijual pihaknya saat ini naik karena menguatnya harga dolar.
Kenaikan berkisaran di angka Rp 100 ribu - Rp 200 ribu untuk AC berukuran di bawah 2PK. Sementara untuk AC ukuran di atas 2 PK, naik di angka Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta.
Ia mengungkap fenomena ini terjadi sejak Juli 2023. "Harga-harga di distributor utama meningkat. Katanya karena dolar dan harga ongkos kirim dari luar negerinya yang naik," ucapnya kepada detikcom.
2. RAM, Motherboard, dan SSD
Aldo (39) dari PT Rakitan Niaga Nusantara (Rakitan.com), mengatakan harga produk di tokonya, yang mayoritas menjual produk perakitan untuk personal computer (PC), meningkat pesat dalam kurun dua sampai tiga hari terakhir.
Peningkatan berkisar di angka Rp 200 ribu sampai Rp 400 ribu untuk sejumlah produk. Mulai dari motherboard, random access memories (RAM), processor, dan memori solid state drive (SSD).
"Kenaikan paling besar itu buat processor di angka Rp 400 ribu. Buat yang paling tipis Rp 200 ribu buat RAM dan SSD. Ini jelas karena dolar sih mas," beber Aldo.
3. Laptop
Sejumlah pedagang lain yakni laptop, juga mengisahkan kenaikan harga sejumlah produk karena menguatnya mata uang dolar.
Pertama adalah Wati (40), pegawai HM Note Book. Ia mengatakan harga laptop yang dikual tokoknya meningkat di angka Rp 100 ribu. Namun, sejumlah ini angkanya naik-turun dalam beberapa minggu terakhir.
Keterangan serupa kuga disampaikan Omar dari Toko Primajaya (33). Ia menjelaskan harga laptop yang dijual tokonya juga fluktuatif dalam dua sampai tingga minggu terakhir.
Kenaikan berkisar di angka Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu untuk berbagai produk seperti laptop Asus, Acer, XP, dan Lenovo. Omar mengatakan, kenaikan terjadi di tingkat distributor sehingga ia harus mengecek harga setiap hari.
"Setiap hari kita cek soalnya tidak menentu karena dollar. Itu yang jadi penyebab utama," jelasnya.
4. CCTV
Adapun produk elektronik lainnya adalah kamera pemantau atau closed-circuit television (CCTV). Angga (23) dari Sahabat Electronic mengatakan bahwa ia menjual CCTV di kisaran Rp 300 ribu.
Sejumlah ini pun meningkat dibanding awal 2023. Kala itu, ia menjual harga CCTV di angka kisaran Rp 270 ribu.
Meski kenaikan harga tidak sefluktuatif laptop atau secepat RAM, Motherboard, dan SSD, Angga mengatakan harga kamera pemantau tersebut pasti naik setiap tahun.
"Naiknya pasti di awal, pertengahan, dan akhir tahun," bebernya.
Angga kemudian memprediksi, bahwa harga CCTV bakal naik lagi pada 2024. Menuritnya, fenomena ini terjadi ksrena mayoritas produk CCTV diimpor dari China.
"Kenaikan per tahun pasti ada karena banyak sebabnya, mas. Entah harga dari sana (China) atau ongkos pengirimannya. Alhamdulilah yang beli ada saja," imbuhnya.
Berdasarkan catatan detikcom, nilai tukar rupiah akhir pekan ini masih mengalami pelemahan. Dikutip dari data RTI disebutkan Dolar AS menguat tercatat Rp 15.839. Rupiah dibuka pada posisi Rp 15.856 dengan level tertinggi Rp 15.856 dan level terendah Rp 15.810.
Adapun Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, mengatakan kenaikan harga barang pasti akan terjadi apabila nilai tukar Dolar AS terus menguat.
Menurutnya barang-barang elektronik, obat-obatan, pupuk, hingga sparepart otomotif menjadi beberapa jenis barang yang harganya mengalami kenaikan pesat.
(das/das)