Meningkatnya nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah membuat harga berbagai barang elektronik naik. Sejumlah penjual mengatakan para pembeli mengeluhkan situasi tersebut.
Welda (26) pegawai PD Mitra Anugrah Sejati, mengatakan sejumlah pelanggan tetap di tokonya sempat mengeluhkan harga conditioner (AC) yang naik. Namun, ia mengatakan pihaknya berupaya memberi penjelasan soal situasi itu.
"Kita sempat terima keluhan tapi kita jelaskan pelan-pelan. Ini kita mengikuti dari distributor utama dan ada faktor ongkos kirim yang dipengaruhi dolar ini," ucapnya saat ditemui detikcom, Jumat (20/10/2033).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Welda mengatakan kenaikan harga AC saat ini berkisar di angka Rp 100 ribu - Rp 200 ribu untuk AC berukuran di bawah 2PK. Sementara untuk AC ukuran di atas 2 PK naik di angka Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta.
"Semuanya naik dan tentu tidak bisa menjual rugi. Untungnya penjualan masih stabil karena rata-rata langganan" jelasnya.
Penjual lain Wati (40) dari HM Note Book, juga menceritakan persoalan serupa. Pembeli sempat mempertanyakan harga laptop yang naik-turun selama beberapa minggu terakhir.
Namun, ia juga menerangkan bahwa fluktuasi harga terjadi di tingkat distributor serta ongkos kirim.
"Kadang naik, tapi ada turunnya juga, jadi ini tidak tentu. Kenaikan di kisaran Rp 100 ribu dan Rp 200 ribu paling tinggi. Kita cek terus dan kita jelaskan" jelasnya.
Sementara Omar (33) dari Toko Primajaya (33), menjelaskan harga laptop yang dijual tokonya juga naik-turun. Jumlahnya berkisar di antara Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu selama dua minggu terakhir.
Kepada pelangggan, Omar turut menjelaskan bahwa pangkal penyebab kenaikan terjadi di tingkat distributor. Ia mengatakan mayoritas penjual saat ini hanya mengikuti situasi yang terjadi.
"Ada saja yang mengeluh. Tapi saya kasih tau dari sana naiknya dari distributor. Letaknya di Ancol situ. Ini karena dolar juga. Untungnya sejauh ini cukup bisa menerima penjelasan saya," imbuhnya.
Sebelumnya berdasarkan catatan detikcom, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi juga mengatakan kenaikan harga barang pasti akan terjadi apabila nilai tukar Dolar AS terus menguat. Ia khawatir, konsumsi dan daya beli masyarakat akan berkurang karena tingginya harga barang.
"Pada saat pelemahan Rupiah di level Rp 15.700-15.800 juga harga harga sudah naik signifikan. Sekarang aja sudah kelihatan sekali bagaimana masyarakat melakukan pembelian juga makin tinggi harganya, ini bisa-bisa mengurangi konsumsi masyarakat," ungkap Ibrahim kepada detikcom.
Menurutnya barang-barang elektronik, obat-obatan, pupuk, hingga sparepart otomotif menjadi beberapa jenis barang yang harganya mengalami kenaikan pesat.
"Pasti, barang impor termasuk elektronik akan mengalami kenaikan, handphone, AC, barang-barang lain. Pupuk segala, ingat lho itu kan impor. Obat-obatan juga impor. Otomotif juga akan mengalami kenaikan harga karena barangnya impor kan," ungkap Ibrahim.
Simak juga Video: Dolar AS Menggila, Sentuh Level Rp 15.550!