Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan kenaikan harga beras saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Persoalan beras disebut sudah menjadi masalah global.
"Harga beras ini sudah menjadi masalah besar di seluruh dunia secara global," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu dalam acara BNI Investor Daily Summit 2023 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta P, Selasa (24/10/2023).
Febrio mengatakan inflasi Indonesia memang trennya menurun di jalur yang terbilang bagus. Hanya saja, di sektor volatile food tidak kompak turun di mana harga beras mengalami inflasi saat bawang dan cabai deflasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi memang ada harga-harga spesifik yang harus di-handle oleh pemerintah," tutur Febrio.
Pemerintah menyadari perlu menggenjot belanja terutama yang berkaitan dengan ketahanan pangan dan stabilitas harga. Febrio memberi sinyal akan ada bantuan lanjutan untuk menstabilkan harga beras dan menjaga daya beli masyarakat.
"Kita sudah melakukan impor beras, memastikan supply-nya ada, akan tetapi kita ingin lebih bold, nanti kita tunggu aja kebijakan spesifiknya. Ini mungkin nggak lama lagi. Subsidi bisa, nantinya dalam bentuk kita menjaga daya beli masyarakat," tutur Febrio terpisah.
Febrio meminta masyarakat menunggu pengumuman terkait bantuan yang akan diberikan pemerintah untuk menstabilkan harga beras. Ini termasuk bagian dari paket kebijakan ekonomi yang sedang disiapkan pemerintah.
"Nanti kita tunggu aja. Betul (termasuk dalam paket kebijakan ekonomi), nanti kita tunggu aja pengumumannya, segera," imbuhnya.
Sebagai informasi, pemerintah juga memiliki program bantuan pangan berupa beras, telur dan daging ayam. Penyaluran ini dilakukan sejak September, Oktober, dan November 2023.
(aid/ara)