Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo melakukan panen raya sekaligus tanam padi di DesaKarangwuni, Polokarto, Kab. Sukoharjo, Jawa Tengah. Kawasan ini diperkirakan dapat menghasilkan sekitar 8 ton beras.
"Produktivitas (hasil panen) hari ini (Desa Karangwuni) angkanya di atas 8 ton," ungkap Arief saat ditemui wartawan usai melakukan panen raya, Selasa (24/10/2023).
Bersamaan dengan itu Arief mengatakan serapan beras nasional oleh Perum Bulog dari para petani hingga Oktober 2023 ini sudah mencapai 878.980 ton. Jumlah ini kemungkinan akan terus bertambah seiring panen raya sebelum Masa Tanam (MT) I pada November-Desember nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak berhenti di sana, pihaknya juga memastikan akan terus melakukan penyerapan agar para petani bisa dengan segera kembali menanam padi usai panen. Dengan begitu hasil panen awal 2024 nanti dapat lebih optimal.
"Sekitar 800.000 ton. Ini yang harus kita dorong terus (penyerapan beras), mumpung ini masa tanam I mulai November Desember, kita siapkan semuanya dengan baik supaya hasil saat panen rendeng nanti optimal," jelasnya
Berkat lancarnya produksi dalam negeri seperti saat ini, stok beras di Perum Bulog mencapai 1.501.353 ton termasuk beras komersial. Menurutnya stok saat ini sudah cukup untuk mengatasi masalah pangan dalam negeri di tengah ancaman El Nino.
Karena itu ia merasa percaya diri dapat menjalankan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk terus menyalurkan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pasar) seharga Rp 10.900 di pasar-pasar induk beras seperti Cipinang, Jakarta Timur.
"Sesuai arahan Bapak Presiden, Badan Pangan Nasional bersama Perum Bulog terus melakukan langkah intervensi dengan membanjiri Pasar Induk Beras Cipinang dengan stok beras Bulog, sembari terus melaksanakan Gerakan Pangan Murah, penyaluran bantuan pangan beras secara massif, dan optimalisasi penyaluran beras-beras SPHP dengan harga Rp 10.900 per kg," ungkap Arief.
(fdl/fdl)