Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkap jumlah keluarga yang setuju untuk dipindahkan dari lokasi proyek Rempang Eco City bertambah. Ia menyebutkan saat ini sudah ada 500 kartu keluarga (KK) yang bersedia berpindah.
Jumlah itu bertambah dari sebelumnya diketahui baru 400 KK dan 27 KK sudah berada di rumah yang disediakan pemerintah.
"Alhamdulillah dari 900 KK, yang sudah siap relokasi hampir 500 KK, dan hampir 100 sudah di tempat mereka," ungkap Bahlil dalam BNI Investor Daily Summit 2023, Rabu (25/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahlil mengungkap masalah rempang ini menjadi isu yang cukup rumit. Lokasi Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau diketahui akan dijadikan Rempang Eco-City yang rencananya akan menjadi pusat industri kaca untuk membuat solar panel.
"Masalah Rempang, ini sebenarnya kita mau buat industri kaca. Hilirisasi untuk solar panel, bahan baku dari mana? dari pasir silika dan pasir kuarsa dan itu produksi besar di Kalimatan. Ini ke depan green energy semua dunia akan membutuhkan solar panel. Wal hasil kita bikin Rempang, itulah jadi isu segala macam," ungkapnya.
"Padahal Rempang ini urusannya dengan BP Batam. Lagi-lagi ini menjadi bagian perdebatan yang tak kunjung selesai," lanjutnya.
Sebelumnya, Bahlil mengatakan jumlah keluarga yang setuju untuk dipindahkan tempat tinggalnya dari lokasi proyek Rempang Eco City ada 400 kartu keluarga.
"Saya datangi semua, jadi baik yang setuju dan yang tidak setuju saya datangi. Sekarang yang sudah mau dipindah kurang lebih 400 KK. Mereka sudah daftar sukarela untuk digeser, dan dari 400 itu, 27 KK sudah berada di rumah transit sementara dan sisanya masih dalam proses," ungkap Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2023).
Bahlil mengatakan usai melakukan kunjungan ke Pulau Rempang dia menyebutkan masih ada beberapa orang yang enggan dipindahkan. Semua menurutnya hanya perlu dikomunikasikan lebih intens.
Simak Video 'Bahlil: 322 KK Warga Rempang Sukarela Pindah, Bukan Dipaksa':