Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan realisasi belanja di sisa tahun ini akan melonjak. Sepanjang Oktober-Desember 2023 diperkirakan realisasinya mencapai Rp 1.155,7 triliun.
"Untuk Oktober-Desember kita sudah memperkirakan belanja pasti akan melonjak karena biasanya kementerian/lembaga semuanya mulai membayarkan berbagai kontraknya itu pada November-Desember, sehingga Oktober-Desember ini realisasi belanja negara diperkirakan akan mencapai Rp 1.155,7 triliun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Rabu (25/10/2023).
Lebih rinci dijelaskan, perkiraan belanja yang mencapai Rp 1.155,7 triliun itu terdiri dari belanja pemerintah pusat (BPP) sebesar Rp 901,3 triliun dan transfer ke daerah (TKD) Rp 254,4 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari belanja yang melonjak, Sri Mulyani memperkirakan tekor APBN 2023 masih sesuai dengan rencana yakni Rp 486,4 triliun atau 2,3% dari PDB, bahkan bisa lebih rendah.
"Defisit 2023 diperkirakan bisa kita tetap jaga sesuai laporan semester 2,3% atau lebih rendah dari itu. Jadi meskipun kita masih akan belanja Rp 1.155,7 triliun dalam 2 bulan ke depan, kita masih memperkirakan defisitnya bisa kita jaga 2,3% atau bahkan lebih rendah dari itu," tuturnya.
Sebagai informasi, realisasi belanja negara hingga akhir September 2023 mencapai Rp 1.967,9 triliun atau tumbuh 2,8% dibandingkan tahun lalu. Komponen terbesar berasal dari belanja pemerintah pusat yang mencapai Rp 1.396,9 triliun.
Secara lebih rinci, belanja pemerintah pusat meliputi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) yang realisasinya mencapai Rp 669,6 triliun. Beberapa program dari belanja tersebut adalah pelaksanaan pemilu, pembangunan ibu kota negara (IKN) dan percepatan penyelesaian infrastruktur prioritas serta penyaluran berbagai bantuan sosial.
Kemudian belanja non K/L, realisasinya mencapai Rp 727,3 triliun. Penggunaannya ditujukan pada realisasi subsidi dan kompensasi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik, program kartu pra kerja dan subsidi pupuk.
"Sebesar Rp 803,5 triliun ini dinikmati langsung oleh masyarakat kita," ujar Sri Mulyani.
(aid/rrd)