Melonjaknya harga beras selama tiga bulan terakhir membuat sejumlah pedagang beras ngeluh. Mereka mengaku hanya bisa mengambil untung tipis dari harga jual beras.
detikcom mengunjungi sejumlah pasar di Jakarta Selatan pada Senin (30/10/2023). Keduanya adalah Pasar Mampang, Mampang dan Pasar Senen, Kebayoran Baru.
Salah satu pedagang, Harmi (54), menjelaskan menjual beras paling murah di angka Rp 13.000/kg. Di tingkat pengecer, Harmi mengatakan membeli beras jenis IR 64 (medium IR III) dengan harga 12.400/kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu yang paling murah. Yang paling mahal Rp 15.000 itu merk Idola. Tapi kalau boleh jujur mas, beras premium lebih banyak diminati masyarakat daripada yang subsidi itu. Katanya lebih enak dimakan," ucap Harmi kepada detikcom.
Harmi mengaku sering mendapatkan keluhan dari pelangannya terkait harga beras yang semakin mahal. Namun, ia menjelaskan bahwa kenaikan harga terjadi di tingkat distributor.
"Saya jelasin ini naiknya memang dari atas. Apalagi ini sedang El Nino, saya jelaskan juga. Bukannya tidak mau menjual dengan murah. Jadi harus ikhlas mas," sambungnya.
Kendati demikian, ia mengaku juga harus ikhlas saat berdagang beras. Pasalnya, Harmi hanya bisa memperoleh untung tipis dari kenaikan yang terjadi.
"Aku ini ambil untung tipis banget mas. Per liter paling cuma Rp 500/liter. Karena aku sudah jualan lama mikirnya, ya, sudah, yang penting pelanggan ini bisa makan. Apalagi kalau yang datang dari (masyarakat) menengah ke bawah orangnya," jelas Harmi.
Adapun di Pasar Santa, Asih (55) dari Toko Beras Asih, mengatakan menjual beras di angka paling murah di angka Rp 12.000/kg (medium). Sementara untuk beras bermerk (premium) di jual di kisaran harga Rp 13.000/kg, Rp 14.000/kg, dan Rp 15.000/kg menyesuaikan kualitas.
Asih juga menjelaskan para pelanggannya sempat mengeluhkan kenaikan harga beras tersebut. Namun, ia menjelaskan dirinya menjual beras menyesuaikan harga di tingkat distributor.
"Saya bilang ini karena El Nino, lagi sulit sekarang," bebernya.
Asih juga mengaku mengambil untung tipis dari beras. Paling banyak, ucapnya, di angka Rp 1.000/liter. Di tengah situasi yang ada, ia bahkan pernah ditawar untuk membeli harga beras di angka Rp 9.000/kg. Namun, ia menolaknya.
"Paling banyak Rp 1.000/liter mas. Paling banyak. Sempat ada yang pernah nawar sekilo Rp 9.000, katanya buat makanan hewan. Tapi saya diamkan saja. Bukannya tidak mau, tapi daripada jual rugi," bebernya.
Berdasarkan data di Panel Harga Pangan milik Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Senin (30/10) pukul 10.21 WIB, rata-rata harga beras medium di Jakarta berkisar di angka Rp 12.800/kg. Sejumlah ini meningkat Rp 100 dari hari sebelumnya.
Untuk beras premium, berkisar di angka Rp 14.600/kg. Sejumlah ini turun tipis Rp 620 dibanding hari sebelumnya. Adapun Selama lima hari terakhir sebelumnya, yakni mulai 23-25 Oktober 2023, harga beras Premium bertengger stagnan di angka Rp 14.900/kg.
Panel Harga Pangan mencatat kurva harga beras premium selama Agustus sampai Oktober pun menunjukkan lonjakan tajam. Mulai dari Rp 12.000/kg (Agustus) dan Rp 15.000/kg (Oktober). Kenaikan tertinggi pun terjadi pada September dengan selisih harga 2,540/kg dibanding bulan sebelumnya yakni Agustus.
Fenomena serupa juga terjadi untuk kurva harga beras medium. Lonjakan tajam terjadi mulai dari Agustus sampai Oktober dari angka Rp 11.000/kg (Agustus) dan Rp 13.750/kg (Oktober). Kenaikan tertinggi pun terjadi pada September dengan selisih harga 2.330/kg dibanding bulan sebelumnya yakni Agustus.
Simak juga Video 'Jokowi Sebut Saat Ini 22 Negara Tak Ekspor Pangan, Termasuk Beras':