PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menjalankan program pemberdayaan dan pendampingan kepada para pelaku usaha. Hal ini dilakukan untuk memajukan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Tanah Air agar bisa terus maju.
Pengamat perbankan Paul Sutaryono menilai BRI merupakan satu di antara perbankan papan atas yang telah memenuhi rasio kredit UMKM. Padahal, kata dia, pada tahun ini kebanyakan perbankan mengalami kesulitan untuk menggenjot kredit UMKM memenuhi ketentuan.
"Mengapa? Lantaran coretan business mereka kredit korporasi bukan UMKM," kata Paul dalam keterangan tertulis, Rabu (1/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pangsa pasar kredit UMKM yang dikuasai BRI belum akan goyah. Penyaluran kredit UMKM BRI, khususnya mikro, merupakan penopang pertumbuhan penyaluran dana bank pelat merah tersebut.
Untuk diketahui, hingga akhir September 2023 BRI berhasil mendorong penyaluran kredit tumbuh 12,53 persen (yoy) menjadi Rp 1.250,72 triliun. Khusus penyaluran kredit UMKM, tercatat tumbuh 11,01 persen dari semula Rp 935,86 triliun pada Kuartal III 2022 menjadi Rp 1.038,90 triliun pada Kuartal III 2023, sehingga porsi kredit UMKM BRI terhadap total kredit mencapai 83,06 persen.
Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto menuturkan BRI membidik rasio kredit tersebut dapat mencapai 85 persen pada 2024 dan optimistis dapat mencapai target tersebut.
Lebih lanjut, ia mengatakan BRI sebagai bank pelat merah yang diberikan mandat oleh pemerintah untuk terus menggarap sektor UMKM, saat ini memiliki sejumlah program pemberdayaan UMKM.
Adapun sejumlah program tersebut antara lain Desa BRILian, Klasterku Hidupku, Link UMKM, dan Pasar Rakyat Indonesia (PARI). Amam menjelaskan keempat strategi tersebut memiliki keunikan masing-masing.
Desa Brilian misalnya, merupakan program pemberdayaan desa untuk melahirkan panutan dalam pengembangan usaha dengan semangat mengoptimalkan sumber daya yang ada. Harapannya, desa yang menjadi panutan dapat direplikasi di tempat lainnya.
Program tersebut telah bergulir sejak 2020 dan diikuti 0leh lebih dari 2.000 desa aktif. Tahun ini bank membidik tambahan 1.000 desa baru. Seluruh strategi tersebut kemudian didukung oleh 7.980 cabang, 666.038 agen BRILink, dan lebih dari 1.000 outlet Senyum, serta Super Apps BRImo.
"Karena kita tahu sebetulnya yang dibutuhkan oleh para pelaku UMKM itu adalah pendampingan, edukasi. Artinya betul-betul mendampingi bagaimana UMKM menjalankan usahanya," kata Amam.
(akd/akd)