Wanita Ini 'Gandakan' Uang Bansos Rp 19 Juta Jadi Rp 16 Miliar, Ini Triknya

Wanita Ini 'Gandakan' Uang Bansos Rp 19 Juta Jadi Rp 16 Miliar, Ini Triknya

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 01 Nov 2023 13:07 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi Uang Melimpah/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Dana bantuan sosial (bansos) sering kali digelontorkan pemerintah atau suatu negara untuk membantu warganya yang mengalami kesulitan secara finansial. Dana tersebut biasanya akan habis digunakan oleh penerima untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

Berbeda dengan kebanyakan orang, seorang wanita bernama Jasmine Taylor yang malah menggunakan dana bansos yang diterimanya sebagai modal membuka usaha. Dari sana ia berhasil menggandakan dana bansos menjadi bisnis yang menghasilkan miliaran rupiah.

Melansir dari CNBC Make It, Rabu (1/11/2023), Jasmine merupakan seorang wirausaha yang sudah mencoba berbagai macam bisnis di negara asalnya, Texas, Amerika Serikat (AS). Namun sebagian besar usahanya ini tidak berjalan dan membuat kondisi keuangannya sangat buruk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya telah mencoba beberapa bisnis berbeda dan beberapa di antaranya gagal. Beberapa dari mereka baik-baik saja untuk sementara waktu, dan kemudian bisnis itu malah terjatuh. Menjelang akhir usia 20-an, saya benar-benar berjuang," ungkapnya kepada CNBC Make It.

Namun pengalaman yang diperolehnya tidaklah sia-sia. Sebab dari suka-dukanya itu Jasmine mulai membagikan bagaimana cara mengelola uang dengan cara 'cash stuffing' melalui video-video di akun TikTok miliknya. Dengan cara ini seseorang harus menaruh uang ke dalam amplop sesuai peruntukannya dan tujuan keuangan berbeda.

ADVERTISEMENT

Tidak diketahui dengan jelas bagaimana kondisi keuangan Jasmine saat itu, namun saat dirinya mulai viral di TikTok, pada pertengahan 2021 ia mendapat dana bansos sebesar US$ 1.200 atau Rp 19,2 miliar (kurs Rp 16.000/dolar AS).

Menerima bansos dan viral di media sosial, ia malah berpikir untuk menggunakan dana tersebut sebagai modal usaha baru dan mengembangkan usaha yang berkaitan dengan 'cash stuffing' yang dibagikannya. Dari sana ia kemudian membuka bisnis baru bernama Baddies and Budgets.

"Saya belajar banyak tentang cara menjual barang, tentang pengiriman, membuat website. Meski akhirnya menjadi bisnis yang gagal, hal ini mengajarkan saya banyak hal yang mendasar dan penting sehingga saya dapat mengembangkannya dengan Baddies and Budgets," katanya.

Dari dana tersebut ia langsung membuka akun e-commerce Shopify, membuat situs web, hingga membeli berbagai perlengkapan dan bahan-bahan lainnya untuk membuat aksesori cash stuffing, seperti amplop khusus dan dompet.

"Saya langsung membuka Shopify, membuat situs web, dan mulai mengumpulkan email. Jadi saat kami meluncurkan usaha tersebut, semuanya berjalan sangat baik. Kami mendapat untung setiap bulan sejak kami memulainya," jelas Jasmine

Alhasil, dari bisnis tersebut ia bisa mendapatkan banyak pemasukan. Tidak butuh waktu lama, pada 2022 Baddies and Budgets menghasilkan cuan sekitar US$ 850.000 atau Rp 13,6 miliar. Bahkan, pada 2023 ini dirinya diperkirakan dapat meraup penghasilan sampai US$ 1 juta atau Rp 16 miliar.

Berdasarkan pengalamannya itu Jasmine merasa setiap orang berkesempatan untuk memiliki bisnisnya sendiri selama yang bersangkutan siap untuk memulai dan berani mengambil risiko.

"Kewirausahaan telah menjadi salah satu hal yang paling menantang namun bermanfaat yang pernah saya lakukan dalam hidup saya. Hal itu mengajari saya banyak hal. Namun jika Anda bukan orang yang suka memulai sendiri, maka ini (membuka bisnis) bukan untuk Anda," katanya.

(fdl/fdl)

Hide Ads