Pahami Perbedaan Tekstil, Garmen, dan Konveksi

Rindang Krisnawati - detikFinance
Rabu, 01 Nov 2023 19:15 WIB
Foto: Agung Mardika
Jakarta -

Bisnis pakaian adalah salah satu bisnis yang sangat menjanjikan. Pasalnya, permintaan akan produknya akan selalu ada sampai kapanpun juga. Beberapa jenis bisnis pakaian yang mungkin sudah tidak asing lagi kalian dengar adalah tekstil, garmen, dan konveksi. Apa ya perbedaan dari tekstil, garmen, dan konveksi?

Tekstil, garmen, dan konveksi meskipun saling berkaitan karena berada pada industri pembuatan pakaian, ketiganya tidak memiliki arti yang sama. Proses yang diwakilkan pun cenderung berbeda-beda.

Agar tidak bingung lagi mengenai perbedaan tekstil, garmen, dan konveksi, ada baiknya menyimak penjelasannya di bawah ini.

Penjelasan Mengenai Tekstil, Garmen, dan Konveksi

Sebelum membahas tentang perbedaan tekstil, garmen, dan konveksi, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu penjelasan dari tiap-tiap istilah tersebut. Berikut ini penjelasannya.

Tekstil

Dikutip melalui buku berjudul Tekstil untuk Restoran Hotel (2022), tekstil berasal dari kata texere yang memiliki arti menenun. Namun, seiring perkembangan zaman, tekstil tidak hanya lagi hanya seputar menenun, namun juga meliputi proses pembuatannya. Industri tekstil adalah industri yang mengolah serat menjadi kain atau benang.

Tekstil menggunakan dua sumber bahan baku, yang pertama yakni serat alami seperti kapas dan berasal dari hewan seperti wol atau sutra. Ada beberapa proses yang terjadi selama proses tekstil, antara lain proses pemintalan, perajutan atau penenunan, penyempurnaan, dan proses akhir.

Garmen

Garmen adalah sebuah usaha yang bergerak dalam bidang pembuatan tekstil atau pakaian. Bisnis garmen dikelola dengan menggunakan sistem manajemen dan administrasi yang lebih baik dibandingkan sistem yang digunakan oleh konveksi. Industri garmen memproduksi berbagai jenis dan macam pakaian yang siap untuk diperjualbelikan.

Tak heran, jika banyak sekali karyawan pada usaha garmen. Pengerjaan pakaian pada garmen bisa dibilang sangat cepat dan juga rapi, karena didukung oleh mesin yang berteknologi modern. Kota di Indonesia yang dikenal menjadi produksi garmen adalah Surabaya, Semarang, dan Bandung.

Konveksi

Dikutip melalui buku berjudul Prakarya dan Kewirausahaan Tata Busana di Madrasah Aliyah (2020), konveksi adalah sebuah usaha dalam bidang pakaian jadi yang diproduksi secara besar-besaran atau secara massal. Konveksi juga bisa disebut sebagai home industry. Produk dari konveksi berupa pakaian jadi atau ready to wear. Pakain yang dihasilkan seperti jaket, seragam, baju, celana, dan lain sebagainya.

Pakaian yang telah jadi ini, telah tersedia di pasar dan siap untuk dipasarkan serta dipakai. Banyak pihak yang terlibat dalam industri konveksi antara lain pengusaha konveksi, penjahit, hingga pihak ketiga seperti penjual label dan packaging. Dalam proses produksi konveksi, ukuran pakaian tidak disesuaikan dengan permintaan pelanggan, melainkan menggunakan standar ukuran yang ada. Seperti S-M-L-XL-XXL atau menggunakan nomor 11, 12, 13, 14, 15, 16.

Ciri-ciri pakaian konveksi:

  1. Dijahit dalam jumlah besar oleh pabrik.
  2. Proses penyelesaian dan pengerjaan dilakukan secara keseluruhan oleh mesin industri.
  3. Jarum jahit yang digunakan biasanya berjarak panjang dan dapat terlihat dari bagian balik pakaian.
  4. Ongkos jahit biasanya relatif murah dan dapat dijangkau oleh setiap lapisan masyarakat.

Perbedaan Tekstil, Garmen, dan Konveksi

Melalui masing-masing penjelasan yang telah diberikan di atas, bisa disimpulkan bahwa perbedaan tekstil, garmen, dan konveksi adalah:

1. Tekstil

  • Merupakan bahan pakaian.
  • Sumber bahannya dari serat alami seperti serat tumbuhan atau hewan, serat staple, serat filamen, dan serat sintetis.
  • Melibatkan 3 tahapan proses yaitu pembuatan serat, pembuatan benang, dan pembuatan kain.
  • Perusahaan tekstil bergerak dalam satu bidang, kecuali perusahaan besar.

2. Garmen

  • Merupakan pengolahan bahan baku menjadi pakaian jadi.
  • Menggunakan bahan kain seperti linen, satin, wol, polyester, dan rayon.
  • Diproduksi dalam jumlah sangat besar.
  • Alat yang digunakan modern dan banyak.
  • Membutuhkan banyak karyawan.
  • Pengerjaannya terbilang cepat.
  • Produk hasil garmen sangat baik.
  • Targetnya perusahaan besar.

3. Konveksi

  • Mengolah bahan baku menjadi pakaian jadi.
  • Diproduksi dalam jumlah besar, namun tidak sebesar garmen.
  • Jumlah karyawan lebih sedikit daripada garmen.
  • Alat yang digunakan memiliki kualitas pas-pasan dan tidak banyak.
  • Produk hasil konveksi tidak sebaik garmen.
  • Targetnya komunitas.

Dari penjelasan di atas, yang bisa disimpulkan adalah, industri tekstil jauh berbeda dengan industri garmen dan konveksi. Industri tekstil lebih condong ke arah pembuatan bahan. Sedangkan garmen dan konveksi pengolahan bahan.



Simak Video "Video: Pengusaha Terganggu Produk Impor Garmen Murah"

(fds/fds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork