Terusan Panama Dilanda Kekeringan, Bikin Biaya Pengiriman Barang Melonjak

Terusan Panama Dilanda Kekeringan, Bikin Biaya Pengiriman Barang Melonjak

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 02 Nov 2023 11:23 WIB
In this photo released by Suez Canal Authority, the Ever Given, a Panama-flagged cargo ship is accompanied by Suez Canal tugboats as it moves in the Suez Canal, Egypt, Monday, March 29, 2021. Salvage teams on Monday set free a colossal container ship that has halted global trade through the Suez Canal, bringing an end to a crisis that for nearly a week had clogged one of the worlds most vital maritime arteries. (Suez Canal Authority via AP)
Foto: Suez Canal Authority via AP
Jakarta -

Terusan Panama akan semakin memperketat pembatasan akses lalu lintas kapal harian dalam beberapa bulan mendatang. Langkah ini dilakukan karena jalur tersebut dilanda kekeringan parah imbas fenomena El Nino.

Dilansir dari Reuters, Kamis (2/11/2023), Panama Canal Authority (PCA) melaporkan akan memangkas slot pemesanan menjadi 25 slot per hari, dari sebelumnya 31 slot per hari. Langkah ini akan diterapkan mulai 3 November besok.

Tak hanya itu, Otoritas juga menyebut, slot akan terus dikurangi secara bertahap selama tiga bulan ke depan menjadi hanya 18 slot per hari mulai Februari 2024 mendatang. Kondisi ini berimbas pada peningkatan biaya pengiriman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah ini bukanlah yang pertama dilakukan. Dalam beberapa bulan terakhir, PCA telah memberlakukan berbagai pembatasan jalur untuk menghemat air yang mengalami kelangkaan, termasuk memotong rancangan kapal kontainer dan otorisasi jalur harian.

Perlu diketahui, untuk melewati pintu air pada kanal tersebut, setiap kapal membutuhkan 200 juta liter air tawar. Air ini berasal dari dua danau buatan yang juga memasok air minum ke separuh negara berpenduduk sekitar 4,2 juta orang itu.

ADVERTISEMENT

Panama pun dilanda kekeringan ekstrem imbas dari pola iklim EL Nino, disertai dengan datangnya air dengan suhu lebih hangat dari Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur. Hujan pun juga datang terlambat ke kawasan tersebut.

PCA melaporkan, ketinggian air di Danau Gatun, waduk utama yang memasok air ke Terusan Panama, terus menurun ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya sepanjang tahun ini.

"Curah hujan yang tercatat pada bulan Oktober merupakan rekor terendah sejak tahun 1950 (41% lebih rendah), dan sejauh ini, tahun 2023 merupakan tahun terkering kedua untuk periode yang sama," kata pihak berwenang.

Kondisi ini telah memaksa otoritas kanal untuk sedikit mengurangi kapasitas angkutan harian rata-rata menjadi 32 kapal per hari sejak 30 Juli. Pembatasan yang ada mengakibatkan penundaan yang lama, dengan puluhan kapal menunggu untuk transit di kanal.

Sebuah catatan analis dari US Energy Information Administration menekankan bahwa pembatasan di kanal telah mengerek tarif pengiriman karena berkurangnya jumlah kapal yang tersedia secara global. Dikatakan juga, penundaan beberapa pengangkut gas mencapai rekor tertinggi di Panama, sehingga menaikkan biaya pengiriman gas cair dari AS.

Lihat juga Video: Dampak Fenomena El Nino dan Perubahan Iklim di Chili

[Gambas:Video 20detik]



(shc/rrd)

Hide Ads