Sri Mulyani Jamin Pasokan Beras Tersedia Meski Harus Impor

Sri Mulyani Jamin Pasokan Beras Tersedia Meski Harus Impor

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 03 Nov 2023 13:48 WIB
Ilustrasi Beras
Ilustrasi beras - Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan akan terus menambah pasokan pangan utamanya beras untuk mengendalikan harga. Meskipun pasokan itu harus dipenuhi melalui impor.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan terus melakukan pengendalian harga melalui berbagai langkah untuk menjaga inflasi. Caranya dengan memberikan subsidi hingga memastikan pasokan tersedia.

"Kita akan terus menambah ketersediaan pasokan terutama beras dari impor dan bahan makanan yang memang memberikan sumbangan pada inflasi tersebut," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta, Jumat (3/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan adanya pasokan dari impor beras diharapkan dapat menurunkan (harga), jumlahnya sangat memadai dan kemudian pemerintah juga membantu dari sisi daya beli," tambahnya.

Dari sisi daya beli, pemerintah akan memberikan bantuan pangan yang akan diperpanjang hingga Desember 2023 kepada 20,66 juta keluarga penerima manfaat (KPM) kelompok miskin. Bantuan berupa beras 10 kg/KPM.

ADVERTISEMENT

Kemudian, ada juga bantuan langsung tunai (BLT) untuk menekan dampak El Nino kepada 18,8 juta KPM. Bantuan diberikan selama 2 bulan yakni November-Desember 2023 dengan nilai masing-masing Rp 200 ribu/bulan.

Selain beras, pemerintah juga disebut menjaga stabilitas harga pangan seperti jagung dan gula. "Melalui dana cadangan pangan pemerintah dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah serta BI dalam forum tim pengendali inflasi daerah," tambahnya.

Pemerintah Sudah Dapat Kontrak Impor Beras 1 Juta Ton

Perum Bulog memastikan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) jumlahnya sangat aman sampai tahun depan. Pihaknya mengaku sudah mendapatkan kontrak impor beras sebesar 1 juta ton dari 1,5 juta ton kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan stok beras yang dikuasai pihaknya saat ini sebanyak 1,45 juta ton. Dengan tambahan baru penugasan impor dari pemerintah, maka jumlahnya akan makin kuat untuk kebutuhan penyaluran sampai tahun depan guna mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat.

"Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, Bulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton," kata Suyamto dalam keterangan tertulis.

Meski pemerintah memberikan tambahan kuota penugasan impor kepada Bulog sebanyak 1,5 juta ton, Suyamto memastikan pelaksanaan impor beras akan disesuaikan dengan kebutuhan penyaluran di dalam negeri.

Terkait asal negara impor beras, Bulog memastikan akan melaksanakan penugasan dari negara mana saja yang memungkinkan dan memenuhi semua standar persyaratan.

"Saat ini kita sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan dan Myanmar. Selanjutnya kita juga akan menjajaki dengan India dan Kamboja, maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan," tutur Suyamto.

(kil/kil)

Hide Ads