Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan perang Israel-Hamas menambah tantangan yang sedang dihadapi perekonomian dunia. Dia mengibaratkan dunia yang baru mulai bisa bernapas dari perang Rusia-Ukraina, kembali tidak bisa bernapas lagi.
"Ketidakpastian geopolitik yang baru di Timur Tengah, yang tentu ini Ukraina belum selesai, Israel-Hamas juga menambah ketidakpastian. Dunia baru mulai bernapas, nggak bisa napas lagi," kata Airlangga dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (6/11/2023).
Airlangga menyebut pemerintah akan terus mengantisipasi berbagai risiko akibat perang Israel-Hamas. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan semakin melambat seiring juga adanya fenomena El Nino.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita melihat dan memperkirakan berbagai lembaga internasional, pertumbuhan ekonomi makin akan ada penurunan. Tentu perubahan iklim juga belum selesai, kita ketahui bahwa El Nino membuat pasokan pangan akan terganggu," ucap Airlangga.
Melihat efek ketegangan yang sudah terjadi sebelum-sebelumnya, Airlangga memperkirakan akan berdampak terhadap harga komoditas seperti minyak. Pihaknya akan terus memonitoring berapa lama ketegangan tersebut.
"Risiko perang, kita masih monitoring karena biasanya kalau ada ketegangan, yang terkena adalah komoditas termasuk BBM dan komoditas lain. Namun karena pertumbuhan ekonomi global itu menurun, maka efek kenaikannya sementara masih kuat," tutur Airlangga.
"Kita belum tahu berapa panjang sehingga tentu nanti kita akan antisipasi," tambahnya.
(aid/das)