Impor Beras dari China 1 Juta Ton Terancam Gagal

Impor Beras dari China 1 Juta Ton Terancam Gagal

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 06 Nov 2023 18:03 WIB
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo
Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Jakarta -

Rencana pemerintah melakukan impor beras dari China nampaknya belum tentu bisa terwujud. Kabarnya, China siap memasok beras ke Indonesia sebanyak 1 juta ton.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan harga yang ditawarkan China ternyata kurang cocok dengan penawaran dari Indonesia.

"Yang dari china harganya nggak masuk," ungkap Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika dikonfirmasi kembali apakah rencana impor dari China gagal, Arief tak mau memastikan. Intinya, bila harganya tidak cocok kemungkinan impor beras dari China tidak bisa terwujud.

"Kalau nanti harganya masuk, kan nggak boleh terlalu tinggi kan, kalau masuk ya bisa juga," ujar Arief.

ADVERTISEMENT

Arief melanjutkan sejauh ini rencana impor pemerintah senilai 1,5 juta ton kebanyakan dipasok dari negara-negara Asia Tenggara. Mulai dari Vietnam, Thailand, hingga Myanmar.

Menurutnya ada kemungkinan juga beras dari India bisa masuk ke Indonesia. Katanya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sedang melobi pihak India untuk impor beras tersebut.

"Yang 1,5 juta itu, banyaknya dari Vietnam, Thailand, ada juga dari Myanmar. Mungkin nanti kemungkinan besar Pak Mendag bantu dari India," sebut Arief.

Untuk pemenuhan kebutuhan beras nasional, Arief bilang selain opsi impor, Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga sudah mendapatkan perintah dari Presiden Joko Widodo untuk mempercepat penanaman padi di sentra produksi beras.

Targetnya, di bulan April atau Mei panen raya akan terjadi, dan stok beras nasional bisa mencukupi kebutuhan yang ada.

"Terpisah dari itu semua, pak Mentan juga diminta mempercepat tanam di bulan November-Desember ini supaya di bulan April dan Mei tahun depan berasnya juga sudah lebih banyak," pungkas Arief.

(hal/rrd)

Hide Ads