Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan sebetulnya Indonesia mampu melakukan swasembada beras. Menurutnya, selama 3 tahun dari tahun 2017 hingga 2019, Indonesia pernah tidak melakukan impor beras sama sekali.
Di tahun tersebut pun, Amran menjadi Menteri Pertanian. Maka dari itu dia yakin swasembada beras bisa dicapai lagi oleh Indonesia.
"Di pemerintahan Presiden (pada periode pertama), kita pernah swasembada. Tahun 2017 tidak ada import beras medium, 2019 tidak ada impor beras medium, 2020 tidak ada impor beras medium. Nah, tiga tahun kita swasembada," papar Amran di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amran mengatakan salah satu faktor yang membuat swasembada beras itu sulit dilakukan adalah adanya siklus cuaca El Nino.
"Hanya saja sekarang ada El Nino, terjadi sekarang ini sehingga itu menekan produksi," ungkap Amran.
Dia membandingkan, di tahun 2018 sendiri produksi beras bisa mengapa 34 juta ton. Sementara saat ini produksi hanya mentok di 30 juta ton, padahal kebutuhan beras juga mencapai 30 jutaan ton.
Karena produksi dan kebutuhan jumlahnya sama. Maka dari itu, pemerintah akhirnya melakukan impor untuk cadangan beras pemerintah.
"Dulu 2018 produksi itu 34 juta sekarang berada pada posisi 30 juta ton sedangkan kebutuhan juga 30 juta ton sehingga antara kebutuhan dengan produksi itu sama. Oleh karena itu, kita impor untuk cadangan di gudang," sebut Amran.
(hal/rrd)