.webp)
Warga Kampung Karian, Desa Calung Bungur, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten kehilangan pekerjaan usai kawasan ini dibebaskan pemerintah untuk dijadikan waduk.
Salah seorang warga kampung Karian yang kebetulan ada di lokasi, Supriyani, mengatakan warga sekitar sudah tahu rencananya pembangunan waduk ini sejak 2015 lalu. Namun pembebasan lahan ini baru dilakukan sejak 2 tahun lalu.
"(Sudah tahu kampung akan dijadikan waduk) kalau nggak salah dari 18 tahun lalu ya (2015), tapi pembebasan mah sekitar 2 tahunan lah, pembayarannya (biaya pembebasan tanah)," ungkapnya kepada detikcom, Selasa (7/11) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan hampir 80% warga kampung itu merupakan petani. Karena pembebasan lahan termasuk area persawahan, banyak petani yang kehilangan pekerjaannya.
"Sedangkan kalau keadaan seperti ini semuanya hampir 80%an punya lahan pertanian (sawah-sawah) ini habis. Dibebasin itu semua ke daratan sana semua, masih jauh dari sini yang dibebasin," jelasnya lagi.
"Jadi sebenarnya jadi pemikiran petani ke depannya, bagaimana, dari mana kami cari makan ke depannya. Sedangkan makan kami dari sawah aja," jelasnya lagi.
Akibatnya banyak warga kampung Karian nekat tetap bercocok tanam di sawah-sawah yang sudah dibebaskan meskipun beresiko gagal panen akibat meningkatnya volume air usai kawasan itu dijadikan waduk.
Artinya pemerintah desa masih mengizinkan warga untuk memanfaatkan area persawahan, namun pihaknya tidak akan bertanggung jawab atas hasil panen warga bila sewaktu-waktu air menggenangi area persawahan usai waduk itu aktif.
"Kalau sekarang (sawah) masih (dipergunakan). Tapi ada himbauan gini, 'kalau belum terendam (air jadi waduk) sawah itu masih bisa dipakai tapi kalau mau panen misalkan datang air jangan menyesal' gitu doang," katanya lagi.
Lihat juga Video: Penampakan Debit Waduk Gembong Pati yang Terus Berkurang
