Bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan mengkritik investasi yang deras masuk ke sektor pertambangan di Indonesia. Meningkatnya investasi dan perkembangan di sektor pertambangan itu dinilai tidak mampu mendongkrak penyerapan tenaga kerja.
Anies mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak setara dengan lapangan kerja yang tercipta. Ia menyoroti meningkatnya investasi di sektor pertambangan, tetapi tidak diikuti dengan penyerapan tenaga kerja.
"Sektor pertanian manufaktur menyerap 44% tenaga kerja dan itu menurun, sementara pertambangan yang hanya menyerap 1% (tenaga kerja) justru investasinya meningkat di situ. We need to change, ini harus berubah, justru kita harus mendorong sektor-sektor yang menyerap tenaga kerja untuk mengalami peningkatan," kata Anies dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Anies menyebut saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia belum berhasil dalam menyelesaikan pengangguran. Ia mencontohkan Maluku Utara memiliki PDB 22,94%, namun penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) hanya 0,08%.
"Masyarakat di banyak tempat menjadi penonton, tidak menikmati besarnya pertumbuhan ekonomi yang ada di kawasan itu. Kalau kita lihat lebih jauh, investasinya meningkat, tapi penyerapan tenaga kerjanya justru menurun," imbuhnya.
Untuk itu, menurutnya pekerjaan rumah (PR) terbesar saat ini yang harus dibereskan adalah masalah kemakmuran.
"Tanpa kita membereskan satu kemakmuran, ketimpangan yang ada, ini akan problematik. Ini kenyataan yang sekarang kita hadapi hari ini. Pertumbuhan ekonomi kita belum berhasil dalam menyelesaikan pengangguran, ketimpangan yang ada. Ini menjadi PR yang sesungguhnya," ujar dia.
(aid/kil)