Calon presiden (calon) Prabowo Subianto menyatakan akan mengubah istilah food estate menjadi lumbung pangan. Dia mengatakan, akan membuat lumbung pangan di tiap tingkat daerah.
Menurut Prabowo, langkah tersebut bisa membuat membuat Indonesia tidak hanya kuat dalam pasokan pangan tapi bisa menjadi lumbung pangan dunia.
"Food estate sekarang kita mau Indonesiakan istilahnya lumbung pangan, ini adalah konsep berakar di budaya bangsa Indonesia. Lumbung pangan desa, jadi kita mau bikin lagi lumbung pangan desa, lumbung pangan kecamatan, lumbung pangan kabupaten, lumbung pangan provinsi dan lumbung pangan nasional dan nantinya saya optimis kita sudah hitung kita akan jadi lumbung pangan dunia," terangnya dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo juga mengatakan, Indonesia punya 20 juta hektar lahan rawa. Menurutnya rawa tersebut bisa dimanfaatkan menjadi lahan pertanian dan kebun untuk memenuhi kebutuhan pangan. Dia mengklaim sudah melakukan uji coba terkait hal tersebut.
"Ini sudah kita laksanakan jadi saudara-saudara kita punya kurang lebih 20 juta hektar rawa yang tidak termanfaatkan hanya sumber malaria saja, kita sekarang ada teknologinya sudah pernah dilaksanakan di Sumatera Selatan, di Kalimantan Selatan membuat sawah di rawa," katanya.
Prabowo mengaku sudah melakukan pemanfaatan teknologi untuk menggunakan rawa sebagai tempat kebun jagung. Hasilnya lebih murah dibandingkan dengan lahan biasa karena sumber air juga sudah tidak menjadi masalah.
Prabowo menghitung, dengan memanfaatkan 5-6 juta hektar rawa Indonesia bisa swasembada pangan.
"Dengan kita manfaatkan, kita sudah hitung kurang lebih 5-6 juta hektar rawa, kita sudah swasembada pangan dan lebih dari itu mungkin kita bisa bantu negara lain dengan pangan. Ini sangat feasible kita sudah hitung 3 tahun swasembada pangan, habis itu kita bisa jadi lumbung pangan dunia," katanya.
(acd/das)