RI Bisa Dapat Beras India & China? Ini Penjelasan Bos Bulog

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 08 Nov 2023 20:57 WIB
Ilustrasi impor beras.Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Pemerintah beberapa kali menyinggung akan mendapatkan impor beras dari India dan China. Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan Indonesia memang berpotensi mendapatkan impor beras dari kedua negara tersebut.

Buwas mengatakan China siap mengimpor beras kapan pun untuk Indonesia. Namun, belum ada kontrak antara kedua negara.

Meski begitu, jika Indonesia membutuhkan, beras dari China bisa dikirimkan.

"China bukan buat cadangan. Artinya itu beras itu bisa kita ambil setiap saat, tapi belum dibayar. Jadi belum Jadi stok kita. Jangan dibalik itu belum kontrak," kata Buwas ditemui di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).

Buwas mengatakan impor beras dari China merupakan hasil pembicaraan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden China Xi Jinping. Adapun jumlah impor beras dari China sebanyak 1 juta ton.

"Untuk tindaklanjuti oleh menlu, kemudian pak wamenlu. Kita kesana ok. Nah sekarang udah ada pembicaraan. Sekarang China mengatakan kapan Indonesia butuhnya," terangnya.

Kemudian untuk impor beras dari India juga berpotensi masuk ke Indonesia. Buwas mengatakan hal itu seiring dengan informasi bahwa India akan membuka keran ekspornya.

"India akan membuka keran ekspor ke Indonesia, bukan tahun depan, tahun ini. Tapi sekarang belum ada keputusan resminya," jelasnya.

Buwas menyebut, India bahkan mampu mengekspor 1,5 juta ton untuk Indonesia. Namun, keputusan ini tergantung dengan perjanjian antara Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan dengan Menteri Perdagangan India.

"Ya 1 juta (ton), bahkan beliau menyampaikan sudah siap juga india untuk lepas kita 1,5 juta (ton) kata pak Mendag. Tapi kan kewenangannya pak mendag itu. Saya kira betul tapi tergantung hasilnya. Kalau kita kan mana yang lebih cepat," pungkasnya.

Berbeda dengan Buwas, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan impor beras dari China kemungkinan gagal.

Ia mengatakan harga yang ditawarkan China ternyata kurang cocok dengan penawaran dari Indonesia.

"Yang dari China harganya nggak masuk," ungkap Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).

Ketika dikonfirmasi kembali apakah rencana impor dari China gagal, Arief tak mau memastikan. Intinya, bila harganya tidak cocok kemungkinan impor beras dari China tidak bisa terwujud.

"Kalau nanti harganya masuk, kan nggak boleh terlalu tinggi kan, kalau masuk ya bisa juga," ujar Arief.




(ada/hns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork