Survei BI: Penjualan Eceran Diperkirakan Meningkat, Ini Datanya

Survei BI: Penjualan Eceran Diperkirakan Meningkat, Ini Datanya

Samuel Gading - detikFinance
Kamis, 09 Nov 2023 10:37 WIB
Ilustrasi Bank Indonesia, lgo bank indonesia, bi, gedung bank indonesia di Jakarta
Gedung BI/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) memprediksi kinerja penjualan eceran Indonesia pada Oktober 2023 meningkat. Hal ini didorong oleh kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya, suku cadang dan aksesori, serta makanan, minuman dan tembakau.

Mengutip keterangan resmi, Kamis (9/11/2023), BI memprediksi kinerja penjualan eceran pada Oktober 2023 meningkat. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober sebesar 206,3 atau secara tahunan tumbuh 1,8% (yoy).

Peningkatan kinerja penjualan eceran disebut didorong oleh kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya, suku cadang dan aksesoris, serta makanan, minuman dan tembakau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran diprakirakan meningkat 2,6% (mtm) karena didorong oleh beberapa kelompok seperti makanan, minuman dan tembakau serta perlengkapan rumah tangga lainnya. Menurut BI, hal ini sejalan dengan peningkatan permintaan dalam negeri menjelang persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan kelancaran distribusi.

Di sisi lain, Indeks Penjualan Riil (IPR) secara tahunan tercatat 201,1 atau tumbuh 1,5% (yoy) pada September 2023. Kuatnya kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh Subkelompok Sandang, Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang tumbuh lebih tinggi.

ADVERTISEMENT

Secara bulanan, penjualan eceran mengalami kontraksi 1,5% (mtm). Kinerja penjualan eceran yang menurun terutama terjadi pada Subkelompok Sandang, Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Suku Cadang dan Aksesori.

Namun dari sisi harga, tekanan inflasi pada Desember 2023 dan Maret 2024 diperkirakan meningkat. Hal ini diindikasikan oleh Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Desember 2023 dan Maret 2024 yang masing-masing sebesar 131,2 dan 133,0. Sejumlah ini lebih tinggi daripada IEH bulan sebelumnya masing-masing sebesar 119,9 and 129,7.

BI menjelaskan responden menginformasikan bahwa peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan harga seiring dengan periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal, libur akhir tahun dan sekolah, serta momentum bulan Ramadan pada 2024.

Simak juga Video: Suku Bunga BI 7DRR naik 25 bps menjadi 6%

[Gambas:Video 20detik]



(ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads