Menteri Keuangan menjadi salah satu posisi yang sangat penting dalam sebuah pemerintahan sebuah negara. Saat ini di Indonesia sendiri posisi Menteri Keuangan dijabat oleh Sri Mulyani Indrawati.
Posisi Menteri Keuangan di Indonesia sudah ada sejak Indonesia berdiri tepatnya tahun 1945. Lalu siapa sosok yang pertama kali menjabat Menteri Keuangan?
Adalah Samsi Sastrowidagdo yang menjadi orang pertama yang menjabat Menteri Keuangan di Indonesia. Hal ini terungkap dari unggahan Instagram akun resmi Ditjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, @ditjenkn.
"Udah kenal sama Menteri Keuangan RI pertama? Dialah Dr. Samsi Sastrowidagdo," dikutip dari akun @ditjenkn, Jumat (10/11/2023).
Dilansir dari situs resmi Ensiklopedia Sastra Indonesia (ESI) Kemendikbud, Samsi sendiri awalnya merupakan aktivis pergerakan di zaman persiapan kemerdekaan Indonesia. Dia lahir di Solo pada 13 Maret 1894. Pendidikan yang ditempuhnya mulai dari Hollandsch-Inlandsche School (HIS), kemudian di Kweekschool dengan gelar diploma pada tahun 1912.
Selepas dari sekolah Samsi melanjutkan ke Handels Hoogeschool di Rotterdam dengan Diploma Doktoral pada tahun 1925. Seiring dengan itu dia juga menempuh ujian Doctor in de Handelsweetenschappen, Diploma Lager Acte, HoofdAct dan Diploma Maleische Taal dan Volkenkunde.
Aktivitas politiknya telah dimulai sejak berada di negeri Belanda. Samsi kala itu menjadi anggota Perhimpunan Indonesia (PI) sambil mengajar Bahasa Jawa di Fakultas Sastra, Universitas Leiden.
Samsi memang tidak begitu menonjol dalam aktivitas PI, kebetulan dirinya memang dikenal memiliki sifat pendiam. Bahkan disebut tidak pandai berpidato.
Setekah kembali ke Indonesia, Samsi sudah banyak mengikuti pergerakan perjuangan, utamanya di zaman kependudukan Jepang. Singkat cerita, perjalanan kariernya di Kementerian Keuangan dirintis sejak Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang kedua pada 19 Agustus 1945.
Saat itu, sidang sepakat membentuk 12 Kementerian dan 4 Menteri Negara. PPKI menunjuk Samsi Sastrawidagda, yang pada masa Jepang menjabat sebagai Kepala Kantor Tata Usaha dan Pajak di Surabaya, sebagai Menteri Keuangan pada Kabinet Indonesia pertama.
Sebagai Menteri Keuangan dalam kabinet Republik Indonesia pertama Samsi mempunyai peranan besar dalam usaha mencari dana guna membiayai perjuangan dan jalannya pemerintahan.
Dia memperoleh informasi dari Laksamana Shibata bahwa di Gedung Bank Escompto Surabaya tersimpan uang peninggalan pemerintah Hindia Belanda yang disita Jepang. Karena hubungannya yang dekat dengan para pemimpin pemerintahan Jepang di Surabaya, Samsi membujuk mereka. Uang tersebut diambil melalui operasi pembobolan bank.
Namun tak lama menjabat sebagai Menteri Keuangan, Samsi mengundurkan diri. Tepatnya pada 29 September 1945. Kondisi fisiknya yang kerap sakit membuat dirinya memilih tinggal di Surabaya dan mengurus kesehatannya. A.A. Maramis menjadi tokoh yang menggantikan Samsi di pucuk kepemimpinan Departemen Keuangan.
(hal/rrd)