Belakangan ini, muncul gerakan boikot sejumlah produk yang disebut pro Israel di Indonesia. Seruan ini buntut dari Israel yang terus menggempur Palestina.
Melihat seruan boikot itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan hal tersebut dapat menjadi peluang bagi produk dalam negeri untuk lebih menembus pasar global.
Menurutnya, produk lokal bisa menembus pasar global dengan membawa nilai-nilai isu sosial dari produknya. Katanya, saat ini gerakan konsumen global bukan hanya ditekankan pada harga yang murah dan berkualitas. Namun, juga pada nilai-nilai yang dibawa produk tersebut, termasuk isu-isu sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya saya kira itu suatu peluang. Gerakan konsumen dunia itu kan juga bukan hanya sekedar murah, berkualitas, tapi juga nilai-nilai, ada 3 hal. Jadi, selain profit, people dan planet, isu lingkungannya juga ada," kata Teten saat ditemui di Senayan Park, Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2023).
Dia bilang, isu-isu sosial tersebut menjadi tuntutan konsumen global, misalnya kesadaran terhadap lingkungan Sebab itu, produk-produk lokal dengan branding membawa isu-isu tersebut menjadi lebih menarik banyak konsumen.
"Jadi, makanya produk-produk lokal dengan narasi sosial sangat bagus, misalnya pro lingkungan, pro pemberdayaan ekonomi masyarakat pinggiran dan sebagainya. Itu punya selling point tersendiri," imbuhnya.
Sebagai informasi, ajakan untuk memboikot produk perusahaan yang pro-Israel semakin mengemuka. Media sosial di Indonesia ramai soal ajakan boikot produk pro Israel. Sejumlah brand atau produk yang digemakan untuk diboikot di antaranya Starbucks, McDonald's, KFC, PepsiCo, Netflix, hingga Walt Disney.
(das/das)