Atasan yang tidak profesional atau toksik kerap kali dilumrahkan. Karyawan terpaksa menghadapi perilaku semena-mena atasan demi bertahan di perusahaan.
Walaupun kenyataan tak seindah harapan, Anda masih bisa bertahan dengan beberapa cara berikut!
Pahami perilaku bos
Sebelum mengambil tindakan, ada baiknya Anda perhatikan terlebih dahulu gerak-gerik atasan. Dengan begitu, Anda bisa tahu kapan si bos sedang senang-atau kurang toksik-sehingga Anda bisa memutuskan tindakan tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan observasi, Anda bisa tahu apa saja yang dapat memengaruhi mood dan tindakannya. Ketika mood atasan sedang baik, Anda bisa memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan Anda.
Setelah memahami gerak-gerik atasan, Anda perlu menarik diri terlebih dahulu ketika atasan berlaku seenaknya. Hindari respon reaktif dan jernihkan pikiran sebelum eksekusi strategi melawan.
Berperilaku seperti 'robot'
Untuk menjadi karyawan yang baik dan terhindar dari masalah, ada baiknya pula Anda berperilaku seperti robot. Artinya, usahakan Anda tidak menggunakan emosi ketika situasi memanas.
Berlatihlah napas dalam dan bersabarlah. Dengan begitu, ketika atasan Anda sedang bertingkah menyebalkan, Anda tidak perlu memasukkannya ke dalam hati dan tetap dapat bekerja tanpa terganggu.
Salah satu contoh yang bisa dilakukan adalah ketika bos sedang marah dan membentak, Anda dapat menghitung dan mengatur napas demi menjaga emosi. Ketika kesabaran terkendali, Anda baru dapat memberikan reaksi yang tepat atas sikap atasan Anda.
Bangun relasi di sekitar
Dalam menghadapi atasan toksik, ada baiknya Anda membangun hubungan baik dengan rekan kerja Anda. Sebab pada nyatanya, laporan toksisitas oleh FlexJobs mencakup temuan bahwa 28% pekerja memberikan umpan balik kepada bos manajer mereka tetapi diabaikan, dan 21% mengadu kepada bidang SDM juga diabaikan.
Artinya, memberikan testimoni kepada perusahaan jarang membuahkan hasil. Oleh sebab itu, membangun relasi dengan orang yang tepat bisa jadi solusi lebih baik.
Memiliki relasi yang baik dengan lingkungan sekitar dapat meningkatkan pengetahuan Anda tentang atasan Anda. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan dukungan langsung di lingkungan kerja.
Bila Anda beruntung, Anda bisa berganti posisi tim atau jabatan karena relasi yang baik!
Mulai mencari lowongan kerja
Bila karyawan dan atasan toksik dilumrahkan di perusahaan Anda, mungkin sudah saatnya Anda mencari tempat kerja baru. Meskipun saat ini Anda belum ada keinginan untuk berganti perusahaan, hal ini bisa Anda syukuri pada kemudian hari.
Untuk mempersiapkan pencarian pekerjaan baru, Anda harus belajar membicarakan atasan toksik Anda secara positif. Dengan begitu, Anda dapat tetap terlihat baik di perusahaan baru. Bila beruntung, hal ini bisa melegakan pikiran Anda.
(eds/eds)