Moody's menurunkan prospek peringkat kredit AS dari stabil menjadi negatif. Hal tersebut mengacu pada defisit fiskal yang besar dan penurunan keterjangkauan utang.
Demikian dikutip dari Reuters, Sabtu (11/11/2023).
Pemerintah AS menanggapi penurunan peringkat utang oleh Moody's tersebut. Pengeluaran federal dan polarisasi politik saat ini menjadi perhatian bagi investor. Sebab, hal ini berkontribusi terhadap aksi jual yang membawa harga obligasi pemerintah AS ke level terendah dalam 16 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sulit untuk tidak setuju dengan alasannya, tanpa harapan yang masuk akal untuk konsolidasi fiskal dalam waktu dekat," kata Christopher Hodge, kepala ekonom untuk AS di Natixis.
"Defisit akan tetap besar ... Dan karena biaya bunga mengambil bagian yang lebih besar dari anggaran, beban utang akan terus tumbuh," lanjutnya.
Partai Republik berharap merilis langkah pengeluaran sementara pada Sabtu ini. Tindakan ini bertujuan mencegah penutupan sebagian pemerintah dengan menjaga agen-agen federal tetap terbuka ketika pendanaan saat ini berakhir pada Jumat depan.
Moody's merupakan yang terakhir dari tiga lembaga pemeringkat utama yang mempertahankan peringkat teratas bagi pemerintah AS. Fitch mengubah peringkatnya dari AAA menjadi AA+ pada Agustus lalu. Kemudian, bergabung dengan S&P, yang memiliki peringkat AA+ sejak 2011.
Moody's menegaskan bahwa emiten jangka panjang dan peringkat senior tanpa jaminan di AAA. Dalam mengubah prospeknya, Moody's menunjukkan penurunan peringkat dimungkinkan dalam jangka menengah.
Juru bicara White House, Karine Jean-Pierre, mengatakan bahwa perubahan itu adalah konsekuensi lain dari ekstremisme dan disfungsi kongres dari Partai Republik.
"Sementara pernyataan oleh Moody's mempertahankan peringkat AAA Amerika Serikat, kami tidak setuju dengan pergeseran ke pandangan negatif. Ekonomi Amerika tetap kuat, dan sekuritas Treasury adalah aset aman dan likuid terkemuka di dunia," kata Wakil Menteri Keuangan Wally Adeyemo dalam sebuah pernyataan.
Adeyemo menyebutkan bahwa pemerintahan Biden telah menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan fiskal. Komitmen ini termasuk melalui lebih dari US$ 1 triliun atau Rp 15.694 triliun (kurs 15.694) dengan langkah pengurangan defisit.
Proposal Biden juga menuliskan untuk mengurangi defisit hampir US$ 2,5 triliun (Rp 39.235 triliun) selama dekade berikutnya. Hal ini termasuk dalam perjanjian Juni yang dicapai melalui kongres tentang menaikkan batas utang AS.
Penurunan peringkat Moody's dapat memperburuk kekhawatiran fiskal. Meskipun begitu, investor mengatakan mereka skeptis itu akan berdampak material pada pasar obligasi AS, dilihat sebagai tempat berlindung yang aman karena kedalaman dan likuiditasnya.
(eds/eds)