Pengelola Buka Suara soal Sepinya Pasar Glodok Saat Ini

Pengelola Buka Suara soal Sepinya Pasar Glodok Saat Ini

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 13 Nov 2023 18:16 WIB
Pasar Glodok
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Pasar Glodok, Jakarta Barat, mulai kehilangan pesonanya sebagai pusat elektronik ternama. Kini pasar itu perlahan ditinggalkan lantaran semakin sepi pengunjung hingga penjual.

Manager Humas PD Pasar Jaya, Agus Lamus, mengaku kondisi pasar ini memang sudah sepi sejak pandemi covid-19 kemarin. Sejak saat itu pusat elektronik ini belum mengalami pemulihan dari jumlah pengunjung.

Ia menjelaskan dalam sehari jumlah traffic Pasar Glodok berkisar di 1.800 orang, yang terdiri dari penjual dan pengunjung. Namun dari jumlah itu, jumlah pengunjung yang datang hanya sekitar 400-500 orang per hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Jumlah traffick) di sana ada sekitar 1.800an per hari. Itu untuk pengusaha ya, kalau traffick pengunjungnya sehari 400-500 aja," kata Agus kepada detikcom, Senin (13/10/2023).

Kondisi ini menunjukkan bagaimana jumlah penjual yang lalu-lalang di pasar jauh lebih besar dari pengunjung. Namun menurutnya kondisi ini tidak bisa dihindari mengingat bagaimana pola belanja masyarakat mulai beralih usai pandemi.

ADVERTISEMENT

"Itu kan pasar tematis ya, pasar elektronik ya, jadi kondisi tenant memang sudah turun sejak masa pandemi yang lalu apalagi dengan kondisi yang sekarang yang di mana trendnya kalau dagang di beberapa lokasi sudah tidak seramai dulu," jelasnya.

Karenanya sejauh ini pihak PD Pasar Jaya terus melakukan penyuluan kepada para pedagang agar bisa bersaing di tengah gempuran online. Salah satunya adalah dengan melek digital dan ikut bersaing secara online.

Menurut Agus kondisi ini akan lebih menguntungkan bagi para pedagang mengingat mereka bisa berjualan secara offline atau langsung di pasar dan juga berjualan secara online.

"Besok saja kami akan mengadakan salah satu kegiatan literasi keuangan ya, financial, kemudian digitalisasi. Harapannya apa? Harapannya agar para pedagang kita juga dibekali dengan kemampuan di era sekarang, era digitalisasi," jelas Agus.

"Artinya gini, bisa jadi transaksional mereka sudah dari online dan sebagainya, sehingga pengunjung pasar bisa jadi berkurang tapi transaksinya tidak berkurang. Karena dengan era sekarang ini mereka harusnya mendapat dua peluang konsumen (offline dan online)," tambahnya.

Di luar itu, Agus mengaku hingga saat ini pihaknya masih mengamati kondisi pasar dan gaya belanja masyarakat untuk melakukan inovasi kedepannya. Terlebih tepat di dekat pasar ini pemerintah tengah membangun jaringan MRT fase 2.

Namun ia sendiri belum bisa memastikan inovasi apa yang bisa dihadirkan agar bisa menarik pengunjung untuk kembali menyambangi Pasar Glodok. "Tentu kita akan coba lihat nanti tren ke depannya gitu ya, karena kami juga berharap dan ingin agar para pedagang kita juga bisa tetap survive," ungkapnya.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads