Kementerian Pertanian (Kementan) akan membuka impor jagung 500.000 ton. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.
Harvick menilai pasokan jagung dalam negeri belum dapat memenuhi tingkat kebutuhan 14 juta ton per tahun. Oleh karena itu, Indonesia masih harus mengimpor jagung sebagai langkah menjaga pasokan dalam negeri.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Harvick menyampaikan Indonesia telah mengimpor jagung 1,09 juta ton pada 2022. Jumlah tersebut naik 9,89% dibandingkan tahun sebelumnya, sebanyak 995.998 ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan di tahun 2023 ini pemerintah berencana mengimpor jagung sebanyak 500.000 ton untuk mengisi cadangan pemerintah dan memenuhi kebutuhan peternak rakyat," kata Harvick dalam acara Optimalisasi Lahan Melalui Program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (KESATRIA) di Kementan, Jakarta Selatan, Rabu (15/11/2023).
Lebih lanjut lagi, dia mengatakan jagung menjadi komoditas yang masih dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, sebagai pemenuhan kebutuhan pangan. Selain itu, jagung juga diperlukan untuk kebutuhan pakan ternak.
"Kemudian Indonesia berpotensi menghemat devisa dari impor jagung yang dapat disubstitusikan kepada insentif di sektor hulu," lanjutnya.
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional menyampaikan akan ada 171.000 ton jagung impor bertahap masuk ke Indonesia pekan depan. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo mengatakan pertama 15 November 2023 datang 20.000 ton di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.
"Khusus untuk jagung sudah diputuskan pak presiden dilakukan direct impor 250.000 ton. Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Dirut Bulog importasi tahap pertama 20.000 ton akan masuk di tanggal 15 November nanti," kata dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR, di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).
Secara rinci dalam paparannya, sebanyak 171.000 ton akan datang bertahap. Pada 15 November 2023, datang 20.000 ton, 3 Desember 20.000 ribu ton, 8 Desember 30.000 ton, 20 Desember 46.000 ton, 45.000 ton sampai 25 Desember 2023, dan 10.000 ton pada 28 Desember 2023.
Impor jagung 250.000 ton merupakan tahap pertama dari penugasan pemerintah kepada Perum Bulog sebanyak 500.000 ton.
Lihat juga Video: APBN Masih Dipakai Buat Belanja Barang Impor, Jokowi: Bodoh Sekali Kita!