Utang Israel Sudah Tembus Rp 121 T Sejak Gempur Gaza

Utang Israel Sudah Tembus Rp 121 T Sejak Gempur Gaza

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 16 Nov 2023 13:58 WIB
Netanyahu: Tentara Israel Berhasil Menembus Jantung Kota Gaza
Tentara Israel. Foto: DW (News)
Jakarta -

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Israel mengumumkan utang negara tersebut telah mencapai 30 miliar shekel yang setara US$ 7,8 miliar atau Rp 121,56 triliun (kurs Rp 15.585). Jumlah itu terhitung sejak dimulainya pertempuran dengan Hamas di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

Lebih dari setengahnya atau 16 miliar shekel merupakan utang dalam mata uang dolar AS melalui penerbitan di pasar internasional. Kemudian pada Senin (13/11), Kemenkeu Israel kembali menarik utang 3,7 miliar shekel melalui lelang obligasi mingguannya di pasar lokal.

"Kemampuan pendanaan negara Israel memungkinkan pemerintah untuk membiayai seluruh kebutuhannya secara penuh dan optimal," kata Divisi Akuntan Jenderal Kementerian Israel dikutip dari Reuters, Kamis (16/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konflik dengan Hamas membuat pengeluaran Israel meningkat tajam untuk membiayai kebutuhan militer, memberikan kompensasi kepada keluarga korban dan bisnis dekat perbatasan, hingga sandera yang disandera oleh Hamas. Pada saat yang sama, penerimaan pajak juga melambat.

Akibatnya, Israel mengalami defisit anggaran 22,9 miliar shekel pada Oktober 2023. Jumlah itu melonjak dari bulan sebelumnya 4,6 miliar shekel sekaligus meningkatkan defisit pada tahun sebelumnya menjadi 2,6%.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Kemenkeu Israel mengaku terus berkomitmen untuk mendanai operasional pemerintah, termasuk kebutuhan yang timbul akibat perang dan bantuan ekonomi ke warga lokal.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan menyediakan kebijakan untuk membantu mereka yang terkena dampak perang. Para ekonom meyakini kebijakan tersebut akan meningkatkan defisit dan rasio utang terhadap PDB Israel secara tajam hingga 2024.

Gubernur Bank of Israel Amir Yaron mengatakan pemerintah perlu menyeimbangkan antara mendukung perekonomian dan mempertahankan posisi fiskal yang sehat. Lembaga Pemeringkat Kredit telah memperingatkan bahwa mereka dapat menurunkan peringkat Israel jika utang memburuk.

(aid/das)

Hide Ads