Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengharapkan kepastian pasokan gandum dan daging sapi Australia untuk menjaga stabilitas harga dan keamanan pangan (food security) di Indonesia.
Hal itu dikatakannya saat melakukan pertemuan bilateral dengan Senator Australia Mr. Don Farrell pada Selasa (14/11) di sela-sela KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) yang digelar di San Francisco, Amerika Serikat (AS).
"Ancaman El Nino sedang membayangi Indonesia dan dapat mempengaruhi ketahanan pangan nasional. Hal tersebut tentunya akan menyebabkan inflasi untuk harga-harga pangan. Dengan adanya kerja sama perdagangan yang erat antara Indonesia dan Australia, akan dapat meminimalkan risiko tersebut," kata Airlangga dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (17/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senator Don Farrell mencermati perkembangan Indonesia-Australia CEPA yang diharapkan ke depan dapat berfokus pada kerja sama dalam mengembangkan electric vehicle (EV), perdagangan gandum dan daging sapi.
"Kami telah berkunjung ke salah satu industri tepung terigu terbesar Indonesia di Makassar yang sebagian besar bahan baku gandumnya berasal dari Australia. Ini menunjukkan tingginya kebutuhan gandum di Indonesia," ungkap Senator Don Farrell.
Sebagai negara dengan cadangan critical mineral terbesar dunia, Airlangga dan Senator Don Farrell memiliki kesamaan pandangan bahwa critical mineral merupakan kepentingan bersama dan pembahasan ini merupakan elemen penting untuk transisi energi dan kendaraan listrik EV di kedua negara.
Keduanya juga berdiskusi terkait kemajuan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Airlangga menjelaskan bahwa saat ini pembangunan IKN telah mencapai lebih dari 30%, khususnya di kawasan inti pemerintahan.
"Kami menargetkan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79 pada tahun 2024 sudah bisa diselenggarakan di IKN. Untuk mendukung pengembangan kota yang hijau, inklusif, cerdas, dan tangguh, kami mengembangkan sumber renewable energy di Kalimantan Utara, khususnya hidrogen hijau, dengan kapasitas 10 GW," ungkap Airlangga.
Meneruskan pembicaraan tersebut, Airlangga mengundang Australia untuk berinvestasi di Indonesia dalam bidang energi bersih, seperti hidrogen dan solar panel.
"Kami memiliki floating solar panel terbesar di Asia Tenggara dan ketiga terbesar di dunia. Solar panel tersebut dipasang di atas Waduk Cirata, Jawa Barat, dengan luas 200 ha dan berkapasitas 192 MWp," tutur Airlangga.
(aid/kil)