Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5% di 2024

Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5% di 2024

Samuel Gading - detikFinance
Jumat, 17 Nov 2023 18:00 WIB
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi
Ilustrasi/Foto: Angga Aliya/detikcom
Jakarta -

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan bertengger di atas angka 5% untuk 2024. Hal ini disimpulkan BSI melihat sejumlah indikator.

Dalam agenda "BSI Sharia Economic Outlook 2024" yang terlaksana di Kantor Pusat BSI, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Direktur Treasury & International Banking PT Bank Syariah Indonesia TBK Moh Adib, awalnya menjelaskan bahwa Indonesia patut bersyukur. Sebab, Indonesia berhasil melalui berbagai ketidakpastian ekonomi di tengah meningkatnya konflik geopolitik global.

Perekonomian Indonesia secara kumulatif tumbuh sebesar 5,5% pada 2023. Meski sempat terkoreksi di level 4,94% pada kuartal III-2023 atau lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya, Adib optimis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa tutup di angka 5%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perekonomian kita tumbuh sebesar 5,5% sampai 2023 secara kumulatif walaupun sampai kuartal III-2023 sedikit terkoreksi di level 4,94%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Tapi overall kita optimis tahun ini bisa ditutup di angka 5% sampai kuartal IV-2023 atau 5,04% secara full year," ungkap Adib pada Jumat (17/11/2023).

Menurut Adib, pertumbuhan ekonomi yang diyakini stabil di angka 5% hingga akhir 2024 disebabkan oleh berbagai hal. Di antaranya, terjaganya arus investasi di dalam negeri, tingginya government spending dalam rangka mengejar target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024, serta neraca perdagangan yang selama 40 bulan tetap positif di tengah meningkatnya geopolitik global.

ADVERTISEMENT

Oleh sebab itu, Adib menjelaskan BSI optimis bahwa Indonesia masih akan tetap melanjutkan tren pertumbuhan ekonomi di angka 5%. Ia menilai perekonomian Indonesia masih bisa stabil di tengah meningkatnya ketidakpastian global. Pernyataan serupa pun dilontarkan oleh Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia TBK, Banjaran Surya Indrastomo.

Banjaran melihat perekonomian nasional diprediksi masih akan melanjutkan pertumbuhan positif di kisaran 5%-6% seperti yang terjadi selama 2023 ini.

"Di tengah ketidakpastian global, tahun depan BSI optimistis perekonomian Indonesia tetap tumbuh positif di atas 5%. Tingkat konsumsi rumah tangga diperkirakan masih tumbuh kuat," kata Banjaran.

Menurutnya, hal ini disebabkan sejumlah hal. Pertama, tingkat konsumsi 2024 diprediksi masih bertahan tinggi dengan kondisi suplai dari manufaktur yang konsisten berada di zona ekspansif (PMI Manufacture >50). Hal ini menandakan keyakinan konsumen yang terjaga. Salah satu pendorongnya adalah aktivitas pemilu yang memutar roda perekonomian karena meningkatkan belanja domestik.

Kedua, seluruh lapangan usaha diprediksi tumbuh positif pada 2024, didorong oleh kuatnya konsumsi rumah tangga. BSI pun optimistis bahwa perbankan nasional dapat mencapai pertumbuhan DPK 7,65% year on year (YoY) dan pembiayaan sebesar 8,39% YoY hingga akhir tahun ini.

Pada 2024, perbankan nasional diprediksi akan tumbuh sebesar 8-10% YoY untuk DPK dan 9-11% YoY untuk pembiayaan. Adapun kinerja perbankan syariah diproyeksikan masih berada di atas perbankan nasional. Oleh karena itu, lanjutnya, industri perbankan syariah masih berpeluang tumbuh progresif di tengah tantangan ketatnya likuiditas.

"Tahun depan BSI optimis perekonomian tetap tumbuh positif di atas 5%. Karenanya perlu peningkatan peran perbankan syariah dalam proyek strategis nasional, seperti hilirisasi dan pendalaman pasar keuangan," tutupnya.

(rrd/rir)

Hide Ads