Kalang Kabut, Perusahaan Ini Terancam Diboikot Gegara Follow Akun Pro-Israel

Kalang Kabut, Perusahaan Ini Terancam Diboikot Gegara Follow Akun Pro-Israel

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Sabtu, 18 Nov 2023 15:30 WIB
Insert Boikot Produk Israel
Foto: Ilustrasi oleh Andhika Akbarayansyah
Jakarta -

Merek fesyen asal Singapura, Beyond The Vines (BTV) menyampaikan permohonan maaf usai mendapat reaksi keras dari pengguna media sosial karena pendirinya terciduk mengikuti akun pro-Israel di Instagram.

Reaksi ini muncul menyusul serangkaian aksi di media sosial yang sedang berpusat pada perang Israel-Palestina. Permohonan maaf itu disampaikan lewat pernyataan yang diunggah di akun Instagram BTV pada Kamis kemarin. Pernyataan itu ditandatangani oleh pendiri BTV, duo suami-istri Daniel Chew dan Rebecca Ting.

"Kami ingin menanggapi klarifikasi baru-baru ini tentang pendirian kami terhadap tragedi yang sedang terjadi di Gaza. Kami berdua mengakui bahwa kata-kata dan sikap kami tidak sensitif dan tidak pantas," bunyi pernyataan tersebut, dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Sabtu (18/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan tersebut juga menyampaikan, pihaknya tidak memaafkan tindakan atas pembunuhan ribuan warga Palestina yang tidak bersalah. "Hati kita terasa berat dan pikiran serta doa kita menyertainya," bunyi pernyataan itu.

"Sebagai pendiri merek, kami bertanggung jawab penuh atas ketidakpekaan dan kesalahan penanganan kami terhadap masalah ini. Kami bercita-cita menjadi bisnis yang dibanggakan komunitas kami dan berharap diberi kesempatan untuk belajar dan melakukan hal yang benar di masa depan," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Kontroversi ini pertama kali dimulai ketika netizen mengklaim bahwa Chew mengikuti akun Kristen pro-Israel di Instagram. Akun tersebut bernama Firm, atau Fellowship of Israel Associated Ministries.

"(Chew juga) ketahuan menyukai postingan pro-Israel dari @firmisrael dan @nccsg (Gereja Penciptaan Baru Singapura) yang mendorong pengikutnya untuk 'berdoa bagi Israel' di tengah genosida," ujar pengguna TikTok dengan username 'psstpsstea'.

Para warganet pun dengan cepat bereaksi. Lewat sejumlah komentar di akun Instagram Chew dan BTV, mereka menyampaikan ketidaksetujuan terhadap langkah pendiri BTV ini.

"Akhiri genosida. Israel benar-benar membunuh orang yang tidak bersalah. Saya tidak akan mendukung merek-merek yang mendukung pembantaian ini," bunyi salah satu komentar.

"Saya tidak menentang merek-merek yang berpusat pada agama, tapi mendukung negara Zionis yang melakukan genosida?" bunyi komentar lainnya.

"Telah beredar bahwa pendiri BTV adalah pro-Israel. Karena banyak pelanggan yang tidak memaafkan hal ini karena tidak sejalan dengan etika kami, bisakah kami meminta pernyataan dari Anda untuk memperjelas masalah ini lebih lanjut?," bunyi komentar lainnya.

Namun demikian, BTV tak segera memberikan respons. Menyusul serangkaian serangan komentar warganet, unggahan BTV berikutnya hanya membahas koleksi terbarunya. Kondisi ini tidak serta merta membuat warganet menyerah. Komentar pun terus dilanjutkan. Kebanyakan dari mereka meminta keadilan untuk mengetahui kebenaran dibalik isu ini.

"Saya rasa Anda tidak menyadari betapa pentingnya mengatasi masalah ini. Jika Anda punya waktu untuk memasarkan peluncuran Anda yang akan datang, Anda pasti punya waktu untuk menyampaikan pernyataan," bunyi salah satu komentar.

Para pengikut BTV, termasuk pembeli yang berbasis di Singapura dan luar negeri, mulai menganggap diamnya merek tersebut karena memang benar-benar terlibat. Para warganet mulai menandai teman-teman mereka di komentar, menyerukan agar mereka memboikot merek tersebut.

Akhirnya, Chew pun muncul dengan jawaban yang disampaikannya lewat serangkaian Instagram Stories di akun pribadinya pada Kamis kemarin.

"Saya mengetahui bahwa tuduhan dan tuduhan tertentu tentang dukungan saya terhadap genosida selama perang ini telah ditujukan kepada saya. Sebagai seorang ayah, saya sedih menyaksikan peristiwa yang terjadi. Setiap anak berhak untuk kembali dengan selamat ke pelukan ayahnya," katanya.

Chew menyatakan, dirinya tidak mendukung atau memaafkan segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil, terutama anak-anak, perempuan, dan orang lanjut usia. Ia menjelaskan, dia mulai mengikuti akun Firm setelah mengetahuinya dari seorang rekannya yang pernah mengunjungi Israel.

"Awalnya seperti ini, wisata kuliner, petualangan di luar jalur. Mereka telah mengubah sudut pandang konten mereka. Saya telah berhenti mengikuti mereka," jelasnya.

Lebih lanjut, Chew juga menambahkan bahwa dia dan Ting berdonasi selama gempa bumi di Turki. Ia juga mengklaim telah melakukan hal serupa untuk mendukung anak-anak Palestina jauh sebelum hal ini terjadi. Namun, pengikut BTV tidak puas. Warganet mengklaim bahwa merek tersebut juga telah menghapus komentar dan memblokir pengguna yang mendukung Palestina.

(shc/fdl)

Hide Ads