Depperin Fasilitasi Pembayaran Utang 3 Pabrik Rekanan Adidas

Depperin Fasilitasi Pembayaran Utang 3 Pabrik Rekanan Adidas

- detikFinance
Senin, 06 Nov 2006 16:13 WIB
Jakarta - Tiga pabrik sepatu akan segera tutup menyusul keputusan Adidas Group untuk mengalihkan pesanannya ke luar negeri. Pemerintah pun tidak tinggal diam dan akan berupaya membantu tiga perusahaan sepatu itu untuk mengatasi masalah utang yang membelitnya.Pemerintah melalui Departemen Perindustrian akan memfasilitasi pembayaran utang dengan sindikasi tiga bank yakni BRI, BCA dan Bank Ekonomi.Penutupan tiga pabrik sepatu rekanan Adidas Group itu ditengarai akibat mismanajemen dalam pengelolaan bahan baku penolong. "Itu karena masalah internal manajemen keuangan dengan masalah utang belum bisa membayar ke suplier bahan baku penolong. Ini mau dibantu penyelesaikan pembayaran lewat sindikasi BRI, BCA, Bank Ekonomi. Tapi bank tersebut minta diaudit dulu, yang akan dibantu Dong Joe dulu," kata Direktur Aneka Departemen Perindustrian Nugraha Sukmawijaya saat ditemui di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (6/11/2006).Nugraha menjelaskan, pada awal 2006, Dong Joe tetap beroperasi biasa dengan pesanan dari Reebok mencapai 600.000 pasang per bulan. Pesanan bahkan mencapai 1 juta per bulan pada periode Mei hingga Juli 2006. Namun pada Agustus-September, Dong Joe kesulitan memperoleh bahan baku penolong dari pemasoknya di luar negeri maupun dalam negeri karena belum membayar kewajibannya.Ia menambahkan, perbankan sebenarnya mau membantu karena pasarnya masih bagus, maka tidak ada kekhawatiran perusahaan tidak bisa membayar utang. Bahkan hingga saat ini belum ada pemutusan pesanan dari Reebok. Alasan lainnya adalah track record industri sepatu dalam urusan perbankan selalu bagus. Seperti diketahui, tiga perusahaan sepatu yang memroduksi untuk Adidas Group yakni PT Dong Joe Indonesia, Spotec dan Tong Yang terancam tutup. PT Dong Joe Indonesia dan PT Tong Yang Indonesia adalah pabrik yang secara eksklusif memroduksi sepatu dengan merek Reebok. Sedangkan Spotec memroduksi beberapa merek seperti Reebok, Rockport, Perry Ellis, Spotec dan Adidas.Dong Joe sudah menghentikan produksinya sejak 14 Oktober karena kesulitan keuangan dan ditinggalkan pemiliknya, yang merupakan pengusaha dari Korea. Sedangkan Tong Yang yang berlokasi di Bekasi tengah merampungkan produksi dan juga akan segera menutup pabriknya.Adidas Group memilih untuk mengalihkan pesanan sepatunya ke luar negeri karena menilai pabrik sepatu di Indonesia tidak ada yang memiliki kemampuan untuk memroduksi sepatu dengan spesifikasi khusus."Setahu saya, mereka berhenti produksi setelah menyelesaikan order tapi belum ada PHK. Sementara Tong Yang beda manajemen tapi sama-sama mendapat order dari Reebok. Tong Yang juga mengalami masalah mismanajemen," tambah Nugraha. Disinggung mengenai kaburnya pemilik 3 perusahaan sepatu itu, Nugraha menepisnya. Menurutnya, para pemilik itu tengah mencari suntikan dana dari induk perusahaan di Korea. Sedangkan manajemen lokal diharapkan bisa menyelesaikan kewajiban perusahaan terhadap karyawannya dengan membayar gaji yang berasal dari pesanan yang belum sempat terselesaikan. (qom/nrl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads