Transportasi umum merupakan hal fundamental yang dibutuhkan masyarakat, apalagi di ibu kota Jakarta yang penduduknya padat. Kian tahun, transportasi umum di Jakarta berkembang dari masa kuno hingga semakin terintegrasi.
Dimulai dari hadirnya trem hingga bajaj, saat ini transportasi di Jakarta hadir dengan pilihan yang makin canggih, seperti MRT dan LRT. Selain bisa menghemat biaya, hadirnya transportasi umum juga disebut dapat mengurai kemacetan di kawasan padat penduduk ini.
Lantas, apa saja sih transportasi umum dari masa ke masa yang jadi kesayangan warga Jakarta?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Trem
Trem merupakan transportasi yang sudah ada di Jakarta sejak pertengahan 1800 hingga 1900-an. Awalnya, muncul trem kuda yang mampu mengangkut 40 orang pada tahun 1869. Kemudian seiring perkembangan teknologi, trem kuda digantikan dengan trem uap pada tahun 1881.
Pada tahun 1950-an ada sekitar 5 lintasan trem, antara lain Kampung Melayu, Jalan Cut Mutia, Jalan Tanah Abang Raya (sekarang Jalan Abdul Muis), Harmoni, dan Pasar Ikan. Operasi trem ini kemudian dihentikan pada tahun 1959.
2. Oplet, Bemo, Bajaj
Kemudian di tahun 1930 terdapat oplet yang menjadi transportasi di Jakarta. Awalnya oplet hanya terbatas di daerah Jakarta Timur, tetapi kemudian meluas ke daerah lain dengan izin trayek resmi.
Lalu di tahun 1960-1980, bemo menjadi kendaraan umum primadona masyarakat Jakarta. Pasalnya, sejak becak dimusnahkan di ibu kota, bemo menjadi pengganti yang menampung lebih banyak penumpang.
Selain oplet dan bemo, ada bajaj yang menjadi salah satu angkutan umum klasik yang ikut berkembang. Transportasi ini muncul pada tahun 1975 dan masih bertahan hingga saat ini karena unggul dari sisi ekonomi.
3. TransJakarta
Transjakarta adalah sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan, yang beroperasi sejak tahun 2004 di Jakarta. Transjakarta dirancang sebagai moda transportasi massal pendukung aktivitas ibu kota yang sangat padat.
4. KRL CommuterLine
Transportasi yang satu ini dulunya dioperasikan dengan nama KRL Jabotabek sejak era 1970-an. Dalam penggunaannya, KRL kian berkembang dan diperbarui. Saat ini, KRL memiliki 6 jalur dan 13 relasi yang melayani seluruh wilayah Jabodetabek dan Lebak.
5. MRT
MRT merupakan sistem transportasi rel angkutan cepat di Jakarta. Pembangunan MRT dimulai tahun 2013 dan mulai beroperasi pada Maret 2019. Jalur yang telah beroperasi saat ini merupakan jalur sepanjang 15,7 km yang menghubungkan Stasiun Lebak Bulus dengan Stasiun Bundaran HI.
6. LRT
Pembangunan sistem LRT dimulai pada Juni 2016 dan mulai beroperasi penuh pada Desember 2019. Jalur LRT menghubungkan Stasiun Pegangsaan Dua di daerah Kelapa Gading dengan Stasiun Velodrome di Pulo Gadung. Selain itu, ada LRT Jabodebek yang baru-baru ini beroperasi dengan lintasan Cawang-Cibubur dan Cawang-Bekasi Timur.
Nah, itulah ragam transportasi umum di Jakarta yang semakin canggih dan bikin perjalanan makin praktis juga antiribet. Untuk naik transportasi umum seperti TransJakarta, KRL, hingga MRT dan LRT, kamu hanya perlu sekali tap kartu elektronik atau scan QR Code yang telah kamu beli.
Pembayarannya pun mudah, cukup top up kartu elektronikmu maka kamu sudah bisa melakukan perjalanan dengan transportasi yang kamu pilih. Nah, untuk top up kartu elektronikmu salah satunya bisa menggunakan dompet digital DANA yang merupakan #BukanDompetBiasa.
![]() |
Dengan DANA, kamu bisa top up kartu elektronikmu kapan saja dan di mana saja, sehingga dijamin aman menaiki transportasi umum kapan saja. DANA juga memiliki ragam fitur unggulan lainnya, seperti kirim uang ke mana saja dan top up e-wallet tanpa biaya admin sehingga makin hemat biaya.
Gak cuma itu aja, di DANA, kamu pun bisa menyimpan semua kartu bank yang kamu miliki. Jadi, nggak perlu lagi repot-repot membawa banyak kartu debit atau kredit. Mudah dan praktis, bukan?
Jadi tunggu apa lagi? Segera unduh dompet digital DANA dan nikmati kemudahan menaiki transportasi umum di Jakarta.
(ega/ega)