Impor Adalah: Pengertian, Tujuan, Jenis, Hingga Dampak Positif dan Negatifnya

Impor Adalah: Pengertian, Tujuan, Jenis, Hingga Dampak Positif dan Negatifnya

Rindang Krisnawati - detikFinance
Senin, 20 Nov 2023 22:45 WIB
Ilustrasi komoditas impor.
Foto: CHUTTERSNAP/Unsplash
Jakarta -

Pada perdagangan internasional, dikenal adanya istilah ekspor dan impor. Kegiatan ekspor dan impor sangat berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi yang ada pada suatu negara. Impor adalah kegiatan memasukkan barang dari luar negeri, untuk diperdagangkan dalam negeri.

Kegiatan impor bisa dilakukan oleh suatu perusahaan atau secara perorangan, yang bergerak dalam bidang ekspor dan impor. Kegiatan impor akan melibatkan dua negara. Kegiatan ini, bisa diwakili oleh kepentingan dari dua perusahaan, ada yang bertindak sebagai penerima, dan ada juga yang bertindak sebagai supplier.

Kegiatan impor harus dilakukan dengan mematuhi setiap undang-undang dan peraturan yang berlaku. Hal ini perlu dilakukan agar kegiatan impor bisa berjalan dengan lancar tanpa gangguan. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai pengertian impor, tujuan, jenis, dampak positif, dan dampak negatifnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Impor

Dikutip melalui buku berjudul Ekspor dan Impor karya Mey Risa (2018), impor adalah mendatangkan barang dari luar negeri untuk masuk ke dalam negeri. Impor dapat juga diartikan sebagai sebuah kegiatan perdagangan, dengan cara membeli barang dari luar negeri untuk dikirimkan ke dalam negeri.

Dalam artian yang lebih luas, impor berarti kegiatan untuk mendatangkan jasa atau barang dari luar daerah Indonesia, untuk dimasukkan ke dalam Indonesia. Melalui pengertian dari impor, bisa disimpulkan bahwa barang bisa dianggap sebagai barang impor setelah barang tersebut berada di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Kegiatan impor akan melibatkan dua negara yang diwakili oleh kepentingan masing-masing. Contohnya, Indonesia mengimpor sebuah handphone dari Korea Selatan. Pihak atau orang yang dapat mendatangkan barang impor, biasa disebut sebagai importir.

Tujuan dan Faktor Pendorong Impor
Tujuan utama dari impor adalah memenuhi segala kebutuhan dalam negeri yang belum tercukupi. Selain itu, impor juga bertujuan untuk meningkatkan neraca pembayaran dan mengurangi keluarnya devisa pada negara lain.

Kegiatan impor bermanfaat dalam meningkatkan sebuah potensi negara untuk mendapatkan bahan baku atau barang yang tidak ada atau diproduksi dalam jumlah terbatas dalam negeri. Karena hal inilah, stabilitas dari negara bisa didukung.

Ada beberapa faktor yang menjadi pendorong dilakukannya kegiatan impor. Berikut ini faktor-faktornya:

  • Terdapat barang atau jasa yang tidak bisa dan tidak dapat diproduksi dalam negeri.
  • Terbatasnya sumber daya manusia yang ada.
  • Terbatasnya teknologi yang dimiliki.
  • Jumlah barang yang ada di dalam negeri tidak mencukupi.

Jenis-jenis Impor

Dikutip melalui buku berjudul Seluk Beluk Perdagangan Ekspor Impor karya Hamdani dan Muhammad Haikal (2012), jenis-jenis impor dibedakan menjadi 5, yaitu:

1. Impor untuk Dipakai

Impor untuk dipakai adalah kegiatan impor untuk memasukkan jasa atau barang ke dalam negeri dengan tujuan agar bisa digunakan, dikuasai, dan dimiliki oleh masyarakat atau orang yang berdomisili di Indonesia.

2. Impor Sementara

Impor sementara adalah kegiatan impor dalam negeri dengan tujuan untuk mengekspor kembali barang tersebut ke luar negeri. Hal ini dilakukan dengan batas waktu paling lama sekitar 3 tahun.

3. Impor Terus atau Angkut Lanjut

Impor terus atau lebih dikenal dengan impor angkut lanjut adalah kegiatan impor menggunakan jasa pengangkut dari satu kantor ke kantor lainnya. Kegiatan ini dilakukan tanpa melalui proses pembongkaran.

4. Impor untuk Ditimbun

Impor untuk ditimbun adalah kegiatan impor untuk mengangkut barang dengan menggunakan jasa pengangkut dari satu kantor ke kantor yang lainnya. Pengangkutan ini dilakukan dengan melalui proses pembongkaran dulu.

5. Impor untuk Diekspor

Jenis impor yang kelima yaitu impor untuk diekspor atau impor re-ekspor. Impor jenis ini adalah kegiatan untuk mengangkut barang impor, yang berada di wilayah dalam negeri.

Barang tersebut akan diekspor kembali ke negara luar. Hal ini biasanya dilakukan pada barang impor yang memiliki kondisi tidak sesuai, rusak, tidak memenuhi syarat, dan salah kirim.

Dampak Positif dan Negatif Impor

Impor tidak hanya menghadirkan dampak positif, namun juga menghadirkan dampak negatif. Berikut ini dampak positif dan negatif dari impor mengutip dari buku berjudul Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Tengah karya Silvia Hendrayanti (2023).

Dampak Positif Impor

Impor memiliki banyak manfaat bagi perekonomian dan juga hubungan antar negara. Berikut ini dampak positifnya.

  1. Kebutuhan rakyat dari sebuah negara dapat terpenuhi. Negara yang tidak mampu atau belum bisa memproduksi suatu barang atau jasa, dapat mengimpornya dari negara yang mampu.
  2. Dapat meningkatkan persahabatan di antara negara-negara. Hubungan perdagangan yang baik, dapat mengantarkan pada hubungan politik, sosial, budaya yang baik pula ke depannya.
  3. Dapat mendorong adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Dengan adanya kegiatan impor, seorang pengusaha bisa mewujudkan produksi yang lebih efisien dan efektif lagi. Seperti contohnya, mengimpor alat modern dari negara lain untuk membantu dalam memaksimalkan produksi dari perusahaannya.

Dampak Negatif Impor

Impor tidak hanya memberikan manfaat positif, tapi juga akan memberikan dampak buruk bagi perekonomian.

  1. Mengalami ketergantungan terhadap negara pengimpor. Apabila kebutuhan sehari-hari dalam negeri tidak bisa terpenuhi, maka negara akan mengimpor melalui negara lain. Hal ini dapat menimbulkan adanya ketergantungan kepada negara pengimpor.
  2. Masyarakat memiliki sifat yang konsumtif. Semakin banyak barang yang masuk dari luar negeri, maka akan semakin banyak barang yang beredar di pasaran. Hal ini akan menyebabkan konsumsi masyarakat menjadi meningkat.
  3. Dapat mematikan usaha kecil. Kegiatan impor dinilai dapat mematikan usaha kecil yang ada di dalam negeri. Hal ini bisa terjadi karena, barang yang diimpor akan memiliki harga yang relatif lebih murah dibandingkan jika membeli melalui usaha kecil.

Oleh karena itu, jika ingin tetap melakukan impor, jangan lupa untuk memperhatikan usaha-usaha kecil yang ada di dalam negeri. Demikian yang dapat detikFinance sampaikan mengenai impor adalah. Semoga bermanfaat!




(fds/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads