Face Recognition di Stasiun Aman Nggak Sih? KAI Buka Suara

Face Recognition di Stasiun Aman Nggak Sih? KAI Buka Suara

Samuel Gading - detikFinance
Jumat, 24 Nov 2023 16:15 WIB
Teknologi face recognition saat boarding
Face Recognition saat Boarding/Foto: Dokumen Humas PT KAI Daop 8 Surabaya
Jakarta -

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menghadirkan layanan face recognition di stasiun. Dengan teknologi tersebut, penumpang bisa langsung boarding di boarding gate.

Face Recognition Boarding Gate merupakan fasilitas layanan boarding di stasiun yang dilengkapi dengan kamera yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan memvalidasi identitas seseorang melalui wajah yang datanya sudah diintegrasikan dengan data tiket kereta yang dimiliki pelanggan. EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji, menjelaskan bahwa pihaknya akan memastikan keamanan data pengguna fitur tersebut.

"Masyarakat tidak perlu khawatir dengan keamanan data pada fitur face recognition yang dipergunakan oleh KAI, sebab KAI telah memiliki manajemen keamanan informasi yang baik. KAI sudah mengimplementasikan Sistem Manajemen Keamanan Informasi berstandar internasional ISO 27001 tentang Standardisasi Manajemen Keamanan Informasi. Kami juga secara rutin terus meningkatkan keamanan data yang dikelola oleh perusahaan," ucap Agus dalam keterangan tertulis, Jumat (24/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus kemudian menjelaskan, bahwa data nama, NIK, dan foto pelanggan akan disimpan pada infrastruktur KAI dan hanya dipergunakan untuk proses boarding menggunakan Face Recognition Boarding Gate. Data tersebut akan disimpan dalam kurun satu tahun, setelah itu akan dihapus secara sistem. Penumpang pun berhak mengajukan penghapusan dirinya sewaktu-waktu setelah melakukan registrasi melalui aplikasi Access by KAI atau dengan mengajukan penghapusan data kepada KAI melalui petugas Customer Service di stasiun.

"KAI memberikan pilihan fasilitas kepada penumpang untuk melakukan boarding melalui Face Recognition ataupun manual. Bagi penumpang yang menghendaki boarding melalui Face Recognition, setiap penumpang telah terlebih dahulu memberikan persetujuan perekaman untuk Face Recognition pada proses pendaftarannya, baik pendaftaran di Access by KAI ataupun di stasiun," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Teknologi Face Recognition Boarding Gate pertama kali dilakukan di Stasiun Bandung pada 28 September 2022. Sampai saat ini, Face Recognition Boarding Gate telah tersedia di sembilan stasiun yakni Stasiun Bandung, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, Malang, Solo Balapan, Gambir, Cirebon, Surabaya Pasar Turi, dan Semarang Tawang Bank Jateng. Kehadiran Face Recognition Boarding Gate tersebut bertujuan untuk mempermudah pelanggan KA Jarak Jauh yang ingin naik kereta api, tanpa perlu repot-repot menunjukkan berbagai dokumen seperti boarding pass fisik, e-boarding pass, ataupun KTP.

Proses registrasi untuk face recognition dapat dilakukan baik melalui aplikasi Access by KAI ataupun di stasiun. Registrasi Face Recognition di stasiun juga dapat dilakukan pada mesin Check-in Counter (CIC) atau melalui petugas layanan khusus di stasiun. Namun, proses registrasi tidak dapat diwakili, pelanggan cukup membawa e-KTP proses registrasi dapat langsung dilakukan dengan menempelkan e-KTP pada perangkat reader, kemudian menempelkan jari telunjuk kanan atau kiri pada pemindai yang ada di e-KTP reader.

Bagi pelanggan yang tidak dapat melakukan registrasi karena tidak memiliki e-KTP seperti pelanggan anak atau e-KTP nya dalam keadaan rusak pun tidak perlu khawatir, proses registrasi juga dapat dilakukan melalui petugas layanan yang tersedia.

Pendaftaran cukup dilakukan sekali dan bakal berlaku untuk 1 tahun. Penumpang pun bisa menggunakan teknologi itu di seluruh stasiun yang sudah memiliki fasilitasFace Recognition Boarding Gate.Jika sudah melakukan registrasi, pelanggan tidak perlu lagi melakukan cetak boarding pass. Pelanggan dapat langsung menuju keFace Recognition Boarding Gatejika waktu untuk boarding sudah dapat dilakukan.

Sejumlah cara untuk melakukan face recognition adalah, pertama arahkan wajah ke mesin pemindai dan jika data tiket. Jika identitas, dan syarat lainnya sudah sesuai, maka gate akan otomatis terbuka. Proses pemindaian wajah pelanggan dan proses verifikasi seluruh data yang tersimpan di sistem KAI sangat cepat, sehingga hal tersebut akan sangat mempermudah pelanggan dan memperlancar antrean saat proses boarding.

"Penerapan Face Recognition Boarding Gate diharapkan semakin mempermudah pelanggan dalam melakukan perjalanan. Karena proses boarding yang jauh lebih cepat dan praktis, akan membuat pelanggan menjadi lebih nyaman dalam menikmati seluruh proses perjalanan menggunakan kereta api," kata Agus.

Untuk informasi lebih lanjut terkait face recognition, masyarakat dapat menghubungi Customer Service KAI di stasiun atau Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai. id, atau media sosial KAI121.

Adapun per Jumat (24/11), KAI mencatat 445.704 tiket kereta api jarak jauh sudah terjual atau 21% dari tiket yang disediakan untuk periode Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) yakni tanggal 21 Desember 2023 sampai 7 Januari 2024.

Jumlah tersebut masih akan terus bertambah karena penjualan masih berlangsung. Masyarakat dapat segera memesan tiket karena tiket KA masa Nataru masih cukup banyak tersedia.

KA-KA yang menjadi favorit untuk Angkutan Nataru sejauh ini di antaranya KA Bengawan relasi Pasar Senen-Purwosari pp, KA Airlangga relasi Pasarsenen-Surabaya Pasarturi pp, KA Kahuripan relasi Kiaracondong-Blitar pp, KA Sri Tanjung relasi Lempuyangan-Ketapang pp, dan lainnya.

(ara/ara)

Hide Ads