Seorang pria di Australia bernama David Hole menemukan sebuah batu yang ia sangka berisi emas, tetapi ternyata isinya jauh lebih berharga dari emas. Lalu bongkahan apa itu?
Pada tahun 2015, David Hole sedang melakukan pencarian di Maryborough Regional Park dekat Melbourne, Australia. Bermodalkan pendeteksi logam, ia menemukan sebuah batu yang berwarna kemerahan yang terletak di tanah liat kuning.
Ia membawanya pulang dan mencoba untuk membukanya dengan anggapan ada bongkahan emas di dalamnya. Sebagai informasi, Maryborough berada di kawasan Goldfields, tempat di mana 'demam emas' Australia mencapai puncaknya pada abad ke-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hole telah mencoba membuka batu tersebut dengan gergaji batu, penggiling sudut, bor, dan bahkan menyiram benda itu dengan asam. Namun, tak ada yang bisa menembus benda tersebut karena yang ada di dalamnya bukanlah emas. Beberapa tahun kemudian, ia baru mengetahui bahwa itu adalah meteorit langka.
"Tampilannya seperti terpahat dan berlesung pipit," kata ahli geologi Museum Melbourne, Dermot Henry, kepada The Sydney Morning Herald pada tahun 2019, dikutip dari Science Alert, Selasa (28/11/2023).
"Itu terbentuk ketika mereka melewati atmosfer, mereka meleleh di bagian luar, dan atmosfer membentuknya," lanjutnya.
Hole tidak bisa membuka batu itu, sehingga ia masih penasaran dan membawa batu tersebut ke Melbourne Museum untuk diidentifikasi.
"Saya telah melihat banyak batu yang orang-orang anggap sebagai meteorit," kata Henry kepada Channel 10 News.
Setelah 37 tahun bekerja di museum dan memeriksa ratusan batu, Henry bilang hanya dua dari ratusan batu tersebut yang merupakan meteorit asli. Batu yang Hole temukan merupakan salah satu dari kedua meteorit tersebut. Meskipun peneliti belum tahu dari mana meteorit tersebut berasal, mereka sudah memiliki beberapa dugaan.
"Meteorit ini kemungkinan besar keluar dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter, dan terdorong keluar dari sana oleh beberapa asteroid yang saling bertabrakan, lalu suatu hari menabrak Bumi," kata Henry kepada Channel 10 News.
Penanggalan karbon menunjukkan meteorit tersebut telah berada di Bumi antara 100 hingga 1.000 tahun lalu, dan ada sejumlah penampakan meteor di antara tahun 1889 dan 1951 yang mungkin berhubungan dengan kedatangan meteorit tersebut ke Bumi.
Para peneliti berpendapat meteorit Maryborough merupakan barang yang jauh lebih langka dibandingkan dengan emas, menjadikannya jauh lebih berharga bagi sains. Meteorit tersebut merupakan salah satu dari 17 meteorit yang pernah tercatat di bagian Victoria, Australia.
"Ini baru meteorit ke-17 yang ditemukan di Victoria, padahal sudah ada ribuan bongkahan emas yang ditemukan," kata Henry kepada Channel 10 News.
(fdl/fdl)