Bos PIS Buka-bukaan Tantangan Logistik Global

Bos PIS Buka-bukaan Tantangan Logistik Global

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 28 Nov 2023 14:51 WIB
Direktur Perencanaan Bisnis PT Pertamina International Shipping (PIS) Wisnu Medan Santoso
Direktur Perencanaan Bisnis PT Pertamina International Shipping (PIS) Wisnu Medan Santoso. Foto: Tangkapan Layar diskusi online Membangun Ketahanan Logistik Nasional terhadap Turbulensi Eksternal
Jakarta -

Sektor logistik global tengah menghadapi beragam tantangan. Setelah pandemi COVID-19, sektor logistik dihadapkan oleh tantangan imbas ketegangan geopolitik di sejumlah negara.

Direktur Perencanaan Bisnis PT Pertamina International Shipping (PIS) Wisnu Medan Santoso menjelaskan, pandemi COVID-19 memang telah terlewati dengan baik. Namun, permasalahan global belum selesai terutama karena faktor geopolitik.

Dia mengatakan, ketegangan Rusia dan Ukraina belum selesai dan memberikan dampak fundamental terhadap dunia logistik. Dengan adanya sanksi terhadap Rusia dan pembatasan harga minyak Rusia, maka ada kecenderungan Rusia mendapatkan kapal tanker sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga mereka bisa memberikan layanan secara FOB kepada customer-customernya. Nah ini meningkatkan demand terhadap tanker secara signifikan di market," katanya dalam diskusi Membangun Ketahanan Logistik Nasional terhadap Turbulensi Eksternal, Selasa (28/11/2023).

Pola distribusi energi juga berubah. Dia mengatakan, pada kenyataannya dunia tidak lepas dari energi yang diproduksi Rusia. Oleh karena berbagai upaya dilakukan. India misalnya, negara tersebut mengimpor minyak dari Rusia, kemudian mengekspor dalam bentuk produk ke negara-negara Eropa.

ADVERTISEMENT

"Ini yang membikin pola distribusi berubah secara signifikan di dunia dan meningkatkan kebutuhan kapal-kapal tanker ke depannya," katanya.

Belum selesai persoalan tersebut, ketegangan di Timur Tengah muncul. Dampak dari ketegangan tersebut salah satunya ialah penyitaan kapal yang terjadi di Yaman.

Tantangan lain, sebutnya, adalah periode musim dingin yang akan datang. Kemudian, bunga untuk investasi yang demikian tinggi.

"Belum lagi ketika kita harus investasi karena tadi kebutuhan demand kapal sangat besar, ndilalah bunga sedang tinggi-tingginya. Sungguh ini masa-masa yang sulit, penuh tantangan, banyak kesempatan tapi cukup sulit ke depannya," jelasnya.

(acd/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads