Tinjau Harga Bapok di Pasar Induk Senen, Mendag: Telur & Ayam Stabil

Tinjau Harga Bapok di Pasar Induk Senen, Mendag: Telur & Ayam Stabil

Inkana Izatifiqa R Putri - detikFinance
Kamis, 30 Nov 2023 09:27 WIB
Zulhas Cek Pasar Senen
Foto: Tim Media Zulhas
Jakarta -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meninjau harga dan pasokan bahan-bahan pokok di Pasar Induk Senen, hari ini (30/11/2023). Zulhas mengatakan harga bahan-bahan pokok cenderung stabil dan di bawah harga acuan pemerintah.

Dari pantauan detikcom, Zulhas tiba di Pasar Induk Senen pada pukul 07.24 WIB. Setibanya di sana, ia berkeliling stand-stand dan berdialog dengan para pedagang.

"Ibu berapa harga ayam?" tanya Zulhas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ayam ada yang Rp 33.000, ada yang Rp 35.000. Kalau (utuh) Rp 33.000, kalau nggak pakai kaki dan kepala Rp 35.000," papar salah seorang pedagang ayam di Pasar Induk Senen.

Usai mengunjungi stand pedagang ayam, Zulhas juga menyambangi stand pedagang bawang dan cabai, beras, hingga telur. Ia juga dicurhati pedagang beras terkait harga beras yang masih naik.

ADVERTISEMENT

"Gimana beras udah nggak naik apa masih naik? Berapa sekarang?" ucap Zulhas

"Masih naik pak. Rp 14.000 per kilogram, ini beras premium. Kalau yang (beras) Bandung 15.000," jelas salah satu pedagang beras Evan (40).

"Kenapa (naik)? Barangnya susah atau kenapa?" tanya Zulhas.

"Masih kuat Pak (harga beras). Susah Pak dapat berasnya," jelas Evan.

"Kalau beras Bulog sama dong (harganya)?" kata Zulhas.

"Rp 55.000 Pak," papar Evan.

Harga Bahan Pokok Relatif Stabil

Setelah berkeliling stand-stand pedagang, Zulhas yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan harga bahan-bahan pokok cenderung stabil dan di bawah harga acuan pemerintah.

"Telur harganya stabil masih di bawah harga acuan pemerintah Rp 28.000, ada yang Rp 26.500 ada yang Rp 27.000. Ayam juga sama (stabil) tadi Rp 33.000, tapi kalau nggak pakai kaki dan kepala Rp 35.000, apa kalau dada doang beda lagi harganya. Nanti kalau udah siang beda lagi. Jadi harganya masih di bawah acuan karena kalau Rp 33.000 itu petani ayamnya rugi sebenarnya. Paling murah harusnya Rp 35.000 atau Rp 37.000 lah. Kalau Rp 38.000 ada untungnya (petani), tapi kalau Rp 35.000 pas pasan," papar Zulhas.

"Bawang putih Rp. 32.000- Rp 33.000, bawang merah masih stabil Rp 30.000-35.000. Kalau di Jawa harganya itu Rp 26.000, rugi. Kalau bawang merah Rp 35.000 tuh sedang (harganya), Rp 40.000 lah sedangnya. Daging juga stabil nggak ada perubahan harga, tapi agak sepi tadi kayaknya yang beli daging, " imbuh Zulhas.

Sementara beberapa bahan pokok seperti beras dan cabai mengalami kenaikan. Namun untuk beras, Zulhas mengatakan masyarakat bisa memilih beras Bulog yang telah dijamin harganya oleh pemerintah.

"Beras memang belum turun, tapi ada pilihan kalau masyarakat keberatan dengan harga premium bisa membeli beras Bulog SPHP yang harganya Rp 11.000 per kilo, jadi ada pilihan.," jelasnya.

"Cabai (juga) memang masih mahal di Jakarta karena mungkin dari daerah. Kemarin saya ke Gresik, harga cabai Rp 70.000 per kg, tadi di sini Rp 90.000 kg, jadi masih mahal. Lain-lainnya stabil," jelas Zulhas.

Untuk harga minyak, Zulhas mengatakan ada sedikit kenaikan harga pada Minyak Kita akibat inflasi.

"Ya memang Rp 14.000 mestinya, tapi mengikuti perkembangan inflasi. Tapi kita belum memutuskan harus rapat untuk jadi Rp 15.000. Jadi sementara Rp 14.000, kita toleransi sampai Rp 15.000," tutupnya.

Sebagai informasi, dalam kunjungannya, Zulhas turut didampingi oleh Plt. Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto dan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim.




(ncm/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads