Korea Selatan Diprediksi Jadi Investor ke-5 Terbesar di RI

Korea Selatan Diprediksi Jadi Investor ke-5 Terbesar di RI

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 30 Nov 2023 21:31 WIB
Korea Selatan menetapkan masa berkabung nasional atas tragedi tewasnya ratusan orang di Itaewon. Bendera setengah tiang pun dikibarkan di negara tersebut.
Foto: AP/Lee Jin-man
Jakarta -

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengapresiasi hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan yang telah berjalan selama 50 tahun. Terlebih, Korea menjadi investor asing terbesar ke-7 di Indonesia dengan nilai US$ 2,3 miliar pada 2022.

Moeldoko yakin dalam 2 tahun ke depan Korea bakal masuk 5 besar investasi asing di Indonesia. Menurutnya pemerintah sudah menyiapkan 5 strategi untuk mewujudkan itu.

"Kenapa saya bisa pastikan Korea akan bisa menjadi investor ke-5 terbesar? Karena saat ini Indonesia telah berbenah dengan sungguh, ada 5 hal yang dibenahi oleh pak presiden (Joko Widodo)," katanya dalam Korea-Indonesia Economic Cooperation Forum in Commemoration of the 50th Anniversary of Diplomatic Relation di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (30/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, pemerintah terus membenahi kualitas sumber daya manusia (SDM). Kedua, Indonesia terus melanjutkan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah.

Ketiga, Indonesia telah melakukan reformasi birokrasi sehingga bisa memberikan pelayanan yang baik, prima, dan cepat. Keempat, pemerintah melakukan perbaikan 74 regulasi yang diharmonisasi sehingga memberikan kepastian di dunia usaha.

ADVERTISEMENT

"Kelima, Indonesia saat ini telah melakukan transformasi ekonomi. Kita transformasi ekonomi jadi digital ekonomi. Kita lakukan pelayanan digital, menuju green economy," ujarnya.

"Dengan 5 yang sedang kita garap saya yakin investasi dari Korea Selatan yang tadinya 7 besar tahun berikutnya akan menjadi 5 besar di Indonesia,"tambahnya.

Selain itu dari sisi perdagangan, Indonesia berhasil melakukan ekspor ke Korea sebesar US$ 12,8 miliar pada tahun 2022, atau naik 34,7%. Sementara angka impor sejumlah US$ 11,7 miliar atau naik 30%

(ily/hns)

Hide Ads