Seorang petani sayuran di Kampung Isano Mbias, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, bernama Fidayat Rahman membuat alat penyiram tanaman yang unik. Ia melihat cara perakitan alat siram tersebut dari YouTube.
"Ya, sempat lihat di YouTube untuk perakitannya, cara pembuatannya gimana, alatnya beli di mana. Kita lihat di YouTube," ujar Fidayat saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.
Dikatakan canggih karena alat siram tanaman yang dibuat Fidayat menggunakan mesin yakni mesin pemotong rumput. Uniknya, bagian pisau pemotong rumput ia modifikasi menjadi alat penyemprot tanaman. Meski demikian, ia tak membuatnya sendiri. Alat modifikasi tersebut didapatnya dari toko online atau e-commerce.
Untuk modal pembuatan, ia membeli mesin pemotong rumput di Merauke seharga Rp 1,2 juta. Sedangkan alat modifikasi bagian penyemprot air dijual sepaket Rp 400 ribu di e-commerce.
"Untuk perakitan itu, itu saya sendiri. Karena kan barangnya di sini nggak ada yang jual. Harus (beli) online kita ke Jawa, kan," ujarnya.
Fidayat juga memasang pipa yang telah dilubangi menggunakan bor agar air yang dihisap oleh mesin dapat disemprotkan ke tanaman cabai miliknya.
"Kalau cara kerja mesinnya, itu dia sedot dari bawah. Kemudian dia menyemprotkan ke atas, keluar mas. Langsung ke tanaman itu tadi," terangnya.
Untuk menyemprot lahan seluas 5.000 meter persegi, Fidayat membutuhkan BBM jenis Pertalite sebanyak 1 hingga 1,5 liter.
Jika dibandingkan dengan cara manual menggunakan ember, penyemprotan menggunakan mesin tersebut lebih hemat waktu. Fidayat mengatakan sebelumnya ia perlu waktu 5 hingga 6 jam untuk menyiram, kini hanya perlu 2 jam saja.
"Kalau untuk sisi waktu, seperti kita nyiram manual ya, mas. Untuk lahan seluas 5.000 meter ini memerlukan 5 sampai 6 jam. Tetapi, alhamdulillah ada mesin ini, itu mungkin kita 2 jam saja cukup," kata Fidayat.
Kelompok KlasterKu HidupKu BRI
Fidayat Rahman merupakan ketua kelompok tani Barokah Sayur di Kampung Isano Mbias. Kelompok ini terdiri dari 10 anggota petani.
Kelompok tani Barokah Sayur merupakan bagian dari Desa BRILian Isano Mbias yang dibentuk oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kelompok ini baru saja mendapatkan bantuan alat pertanian seperti pompa air diesel, selang, alat semprot manual, dan hand traktor.
"Terima kasih banyak dari kami, Kelompok Tani Barokah Sayur, mengucapkan banyak-banyak terima kasih karena bank BRI sudah memberikan bantuan untuk kita berupa alat tani seperti rotary (hand traktor), alat semprot, dan juga alkon (mesin pompa)," pungkas Fidayat.
detikcom bersama BRI tengah mengadakan program Jelajah Desa BRILian yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRILian lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesabrilian.detik.com!
Simak Video "Video: Singa Lepas dari Kebun Binatang di Turki Serang Petani"
(prf/ega)