Apakah Anies Bakal Dekat dengan China Jika Jadi Presiden? Ini Jawabannya

Apakah Anies Bakal Dekat dengan China Jika Jadi Presiden? Ini Jawabannya

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Sabtu, 02 Des 2023 17:11 WIB
Anies Baswedan
Anies Baswedan/Foto: Shafira Cendra Arini
Jakarta -

Kedekatan Indonesia dengan China dalam pembangunan proyek-proyek nasional menjadi salah satu hal yang kerap disoroti selama masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan pun ditanya tentang arah haluannya, apakah akan mengikuti jejak Jokowi atau ambil langkah berbeda.

Anies mengatakan, Indonesia harus dekat dengan semua negara. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan mengingat Indonesia memiliki banyak kepentingan. Dalam hal ini, kepentingan itu harus diakomodasi lewat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lewat kedekatan dengan China.

"Jadi harus dekat dengan Uni Eropa, harus dekat dengan China, dan kita mengadopsi One China Policy yang itu tidak berubah. Kita akan pertahankan kebijakan One China Policy, kita akan menjunjung tinggi kebijakan One China Policy," ujarnya, saat ditemui usai acara CIFP 2023 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan kita harus dekat juga dengan Jepang, harus dekat juga dengan Korea, harus dekat juga dengan Amerika Serikat, dengan Australia, Singapura, dengan Malaysia," sambungnya.

Adapun saat ini, dunia telah membentuk tatanan multi polar baru yang di dominasi tiga pihak, antara lain AS, Uni Eropa, dan China. Dalam menghadapi kondisi ini, menurutnya, Indonesia harus bisa bertindak kreatif dalam membangun kedekatan dengan semua pihak demi memanfaatkan peluang yang ada.

ADVERTISEMENT

"Dalam konstelasi tadi istilah multipolar, kita harus kreatif di dalam membangun kedekatan dengan semua. Dan kita bisa membangun kedekatan dengan semua," ujarnya.

Anies sendiri mengelompokkan sejumlah negara sebagai mitra strategis berdasarkan aspeknya. Misanya untuk aspek ekonomi, menurutnya mitra yang paling strategis antara lain China, Jepang, Uni Eropa, AS, dan Singapura.

Lalu yang kedua dari aspek kebudayaan, sosial, dan keagamaan, Indonesia punya hubungan intensif dengan negara seperti Arab Saudi. Dalam hal ini, jutaan orang Indonesia setiap tahun datang ke sana untuk melakukan kegiatan keagamaan.

"Lalu kita juga menyaksikan di dalam kapasitas hubungan internasional. Australia adalah mitra yang penting dalam konstelasi internasional," dalam paparannya di acara CIFP 2023.

(shc/fdl)

Hide Ads