Mendag soal Harga Gula Meroket: India Lagi Pemilu

Mendag soal Harga Gula Meroket: India Lagi Pemilu

Retno Ayuningrum - detikFinance
Senin, 04 Des 2023 13:27 WIB
Mendag Zulhas
Foto: Retno Ayuningrum
Jakarta -

Harga gula terpantau masih meroket tinggi. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan alasan harga gula yang masih tinggi.

Pria yang akrab disapa Zulhas itu menilai periode Pemilu tahun 2024 di India berimbas pada kenaikan harga gula. Saat ini, negara tersebut berhenti mengekspor semua komoditi, termasuk beras dan gula.

"Kalau harga gula karena memang impor naik ya. Bahkan di India itu dilarang gula, beras kan dilarang. Itu akan berpengaruh," kata Zulhas kepada awak media, di Pasar Johar Baru, Senin (4/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zulhas menambahkan di tahun politik ini India memang menekan ekspor semua. Hal tersebut dilakukan agar negara itu terhindar dari inflasi.

"Tapi gula ini dari India, pemilu bulan Mei jadi semua produk-produknya, termasuk beras, tidak boleh ekspor agar dalam negerinya tidak inflasi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengatakan akan mempercepat realisasi impor tersebut. Dia bilang, realisasi impor gula konsumsi saat ini baru 56% dari total kuota impor 1 juta ton.

"Nah untuk gula ini upaya kita mempersiapkan importasi, kan realisasi importasi masih baru 56%. Jadi, nanti kita percepat untuk jaga ketersediaan," kata Isy.

Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan, harga gula pasir secara rata-rata nasional kini mencapai Rp 17.100/kg. Di mana harganya telah di atas Harga Acuan Pembelian (HAP) pemerintah sebesar Rp 16.000 per kg.


Simak juga Video: Harga Gula dan Minyak Goreng Masih Tinggi pada Pertengahan Ramadan

[Gambas:Video 20detik]




(fdl/fdl)

Hide Ads