Skandal Korupsi Perbankan Terbesar di Asia Tenggara Terbongkar, Rp 191 T Ditilap

Skandal Korupsi Perbankan Terbesar di Asia Tenggara Terbongkar, Rp 191 T Ditilap

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 05 Des 2023 12:35 WIB
ilustrasi korupsi
Foto: Getty Images/PeopleImages
Jakarta -

Vietnam baru saja membongkar skandal korupsi terbesar di Asia Tenggara. Pihak berwenang pada bulan lalu menangkap seorang pengembang yang diduga menggelapkan dana hampir US$ 12,4 miliar (Rp 191 triliun) atau setara lebih dari 3% produk domestik bruto (PDB) negara tersebut.

Dikutip dari Deutsche Welle, Selasa (5/12/2023), pada 17 November lalu, Kementerian Keamanan Publik Vietnam menuduh Truong My Lan yakni ketua pengembang real estat Van Thinh Phat Holdings Group menilap duit sekitar 304 triliun dong (Rp 191 triliun) dari Saigon Commercial Bank, di mana dia adalah pemegang saham mayoritas di sana selama beberapa tahun.

Kementerian menyatakan, Truong My Lan, yang pertama kali ditangkap tahun lalu mengoperasikan jaringan yang luas dengan lebih dari 1.000 anak perusahaan dalam dan luar negeri serta perusahaan-perusahaan cangkang lainnya dengan meminjam uang lebih dari €40 miliar (Rp 618 triliun) dari Saigon Commercial Bank, dan mengambil sepertiganya melalui 'perusahaan-perusahaan bayangan' yang ia ciptakan bersama dengan keluarga dan rekan-rekannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pertengahan November, Kementerian Keamanan Publik juga merekomendasikan penuntutan terhadap 85 orang lainnya, termasuk 24 pejabat pemerintah dan rekanan dari Van Thinh Phat Holdings Group dan Saigon Commercial Bank.

Beberapa hari kemudian, Komisi Urusan Dalam Negeri Komite Sentral Partai Komunis merekomendasikan untuk membuka investigasi terhadap 23 pejabat negara lainnya, termasuk 12 orang dari Bank Negara Vietnam, bank sentral negara tersebut.

ADVERTISEMENT

"Skandal ini merupakan skandal korupsi terbesar dalam sejarah Asia Tenggara. Sebagai perbandingan, skandal 1MDB yang terdokumentasi dengan baik di Malaysia pada tahun 2010-an, yang menyebabkan partai dominan di Malaysia kehilangan kekuasaan untuk pertama kalinya, melibatkan pencurian €4,1 miliar dari dana kekayaan negara," bunyi laporan tersebut.

Sementara itu, Partai Komunis Vietnam memulai kampanye anti korupsi besar-besaran ketika Sekretaris Jenderal Partai Komunis, Nguyen Phu Trong, mengalahkan saingannya Nguyen Tan Dung. Dung menjabat sebagai perdana menteri pada saat itu dan dianggap oleh banyak orang sebagai orang yang membiarkan korupsi berkembang.

Kampanye anti korupsi telah mengakibatkan ratusan, bahkan ribuan pejabat partai dan pemerintah di Vietnam dipecat dalam beberapa tahun terakhir.

Pada bulan Januari, Nguyễn Xuân Phúc mengundurkan diri sebagai presiden dan dua wakil perdana menteri dipecat karena dugaan korupsi dalam pengadaan alat tes virus corona dan pemulangan warga negara Vietnam selama pandemi COVID-19.

Setelah terungkapnya skandal terbaru ini, Trong mengatakan pemerintah Komunis, perlu melakukan perlawanan terhadap korupsi dengan lebih cepat dan lebih efisien. "Kami tidak akan berhenti di sini, namun akan terus berlanjut dalam jangka panjang," katanya.

Lihat juga Video: Dugaan Wamenkumham Terlibat Korupsi, Kini Melawan di Praperadilan

[Gambas:Video 20detik]



(acd/das)

Hide Ads