Penipuan dengan modus menawarkan kerja freelance hanya dengan meng-like dan follow akun media sosial masih marak terjadi. Beruntung tidak semua korban jatuh dalam modus tersebut.
Hal ini seperti yang dialami seorang pengguna media sosial X, @muthiaspt. Melalui thread yang dibagikannya, ia bercerita hampir terjerat modus penipuan like dan follow tersebut. Alih-alih tertipu, ia malah balik menipu pelaku dan mendapatkan sejumlah uang.
"Hidup lagi capek-capeknya malah dikasih duit sama penipu. BTW (by the way), penipuan ini masih on going ya, gue masih belagak gila aja gatau apa-apa," ungkapnya dalam salah satu cuitan, Selasa (5/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dikonfirmasi detikcom, Muthia mengaku secara tiba-tiba menerima pesan di aplikasi Whatsapp dari nomor yang tidak dikenal. Nomor tersebut menawarinya kerja paruh waktu atau part time hanya untuk like dan follow sesuai permintaan.
"Saya di-chat via WA (Whatsapp) ditawarkan kerjaan nge-like postingan TikTok dan follow orang di TikTok. 3 postingan: 30ribu," terang Muthia saat dikonfirmasi detikcom.
Setelah ia mengiyakan 'kerja paruh waktu' tersebut, Muthia mengaku sang penipu memintanya untuk me-like dan follow sejumlah akun Tiktok. Setelah menunjukkan bukti-bukti bila dirinya melakukan semua tugas yang diminta, penipu tersebut kemudian memintanya untuk bertukar pesan melalui aplikasi Telegram.
"Saya kerjakan semua yang dia suruh (like + follow). Akun-akun random aja yang jualan di TikTok," kata Muthia.
Melalui aplikasi itu ia diminta untuk mengirimkan semacam kode ke admin penyedia part time, namun ia malah menerima balasan yang mengatakan kode tersebut salah. Saat itu ia sudah curiga bila tindakan ini merupakan bagian dari modus penipuan.
Namun saat itu si penipu masih berusaha meyakinkan Muthia bila kerja part time ini bukanlah penipuan. Ia kemudian diminta mengisi data diri seperti nama lengkap, pekerjaan saat ini, usia, alamat tempat tinggal, penghasilan saat ini, hingga nomor rekening.
Takut menjadi korban penipuan, pada awalnya ia memasukkan alamat palsu dan mengosongkan nomor rekening. Namun pada akhirnya ia memutuskan untuk memberikan nomor rekeningnya kepada si penipu.
Tidak lama setelah itu, ia benar menerima sejumlah uang sesuai yang dijanjikan. Saat itulah rasa curiganya sempat menghilang, dan melalukan 4 tugas lain yang diberikan. Hari itu Muthia menerima total Rp 150.000 setelah melakukan tugas-tugas yang dimintakan.
Namun Muthia kembali curiga bila yang dilakukannya merupakan modus penipuan saat dirinya diiming-imingkan akan mendapat uang hingga Rp 1 juta saat melakukan tugas-tugas berikutnya. Ia merasa pekerjaan yang diberikan terlalu mudah untuk membuatnya mendapat penghasilan sebesar itu.
"Awalnya nggak percaya, hari pertama saya nggak tahu (kalau ini penipuan). Cuma setelah dia bilang besoknya dikasih Rp 1 juta saya langsung mikir 'kok gampang amat cari uang'," ungkapnya.
Kemudian di keesokan harinya Muthia diminta untuk kembali like dan follow sejumlah akun. Namun setelah itu ia juga diminta untuk membeli beberapa produk. "Awalnya suruh menyelesaikan tugas kayak kemarin, terus disuruh beli produk," kata Muthia.
Kondisi ini membuatnya semakin curiga. Merasa penasaran, ia kemudian mulai mencari-cari informasi terkait pekerjaan paruh waktu yang ditawarkan penipu itu di media sosial X dan TikTok.
"Yaudah saya search di Twitter (sekarang bernama X) dan TikTok, ternyata banyak (korban kasus penipun dengan modus serupa) sampai habis ratusan juta," terangnya.
Karenanya Muthia sempat berpura-pura untuk melakukan apa yang diminta sang penipu walaupun akhirnya ketahuan. Setelah itu ia dan sang penipu sempat beradu mulut melalui chat.
Terakhir kontaknya malah di blokir oleh sang penipu. Meski begitu Muthia merasa lega karena ia tidak terjebak modus like dan follow itu, bahkan ia berhasil menipu sang penipu dan mendapat Rp 150.000.
(fdl/fdl)