Di sana, ia tinggal bersama orang tuanya yang merupakan transmigran sejak 2013. Kemudian, ia beralih profesi sebagai pemilik toko kelontong dan obat pertanian. Alasannya, ia ingin mencoba peruntungan dalam berwirausaha mengingat usianya saat itu baru menginjak 26 tahun.
"Kalau kita nggak memulai dari sekarang kita nanti ilmunya nggak cukup. Pas kita udah tua baru kita punya modal, tapi kita nggak punya ilmu yang cukup. Risikonya lebih besar kalau udah tua tapi ilmunya nggak cukup. Sekarang, walaupun saya coba, gagal, tapi masih banyak kesempatan," ucap Unggul.
Satu tahun setelah membuka toko kelontong yang diberi nama 'Kios Panasea', Unggul diajak oleh seorang agen pemasaran (mantri) Bank BRI terdekat untuk membuka agen BRILink. Ia pun lantas menerima tawaran tersebut tanpa ragu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama saya masih melihat sedikit agen BRILink di kota saya. Kemudian, masih banyak petani atau warga sekitar yang mungkin tidak terlayani karena mungkin terhalang biaya atau kendala dari agen BRILink yang kurang bisa melayani transaksi," kata Unggul.
Dalam sebulan, Unggul mampu melayani 500-600 transaksi dengan total laba bersih yang diperoleh sebanyak Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. Di samping itu, BRILink juga melengkapi penghasilan Unggul jika kiosnya sepi pengunjung.
"Saling sumbang silang-menyilang. Kayak gitu toko sepi, Alhamdulillah brilink ramai jadi bisa menutupi kayak begitu kalau penghasilan," imbuh Unggul.
Meski sejak menjadi agen BRILink dirinya semakin sibuk, ia mengaku senang karena bisa membantu warga sekitar. Di samping itu, penghasilannya juga bertambah hingga 40% dari sebelumnya Rp 5-10 juta menjadi Rp 7-14 juta.
"Sejak jadi agen BRILink, jadi makin sibuk ya karena warga banyak yang kesini untuk transaksi sampai tengah malam pun masih ada padahal kios sudah tutup. Penghasilan juga lebih banyak, kita bisa lebih banyak menabung dari sini (BRILink)," kata Unggul.
Rencananya, Unggul akan membuka cabang kios yang menyediakan agen BRILink di tempat lain. Namun saat ini, ia masih mencari tempat yang cocok agar bisa menarik lebih banyak konsumen, khususnya yang juga nasabah BRI. Sebab, akses menuju Bank BRI terdekat juga masih cukup sulit.
"Nanti kalau sudah final, saya mau buka usaha dan cabang BRILink lagi," jelas Unggul.
Halaman Selanjutnya: Banyak Dapat Ilmu dari Menjadi Agen BRILink
Simak Video "Dari Tuhan Untuk Minahasa"
[Gambas:Video 20detik]