Wakil Menteri Luar Negeri periode Juli-Oktober 2014, Dino Patti Djalal mengingatkan berbagai perang yang terjadi saat ini tidak akan berlangsung dalam waktu singkat. Dampak yang ditimbulkan juga bisa meluas ke negara-negara tetangga.
Dino mengatakan perang Rusia-Ukraina yang memanas sejak Februari 2022 diperkirakan akan terus berlanjut dalam jangka waktu lama. Meskipun semangat perang Ukraina masih tinggi, sulit bagi mereka untuk mengambil lagi kekuasaan yang telah direbut Rusia.
"Jadi saya pikir kita bisa memperkirakan bahwa perang di Ukraina adalah sebuah perang yang akan terus berlanjut tanpa batas waktu. Jadi ini tidak akan berakhir kapan pun," kata Dino dalam Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED) ke-12 di Grand Hyatt Bali, Rabu (6/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, konflik antara Israel-Hamas hingga berujung perang juga akan terus berlanjut dan dampaknya diprediksi meluas ke negara-negara tetangga. Konflik itu disebut hanya bisa diakhiri dengan solusi dari kedua negara.
"Saat ini tidak ada negara yang menawarkan diri menjadi mediator antara Israel dan Palestina untuk memulai kembali solusi bantuan," tutur Dino yang juga sebagai Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).
"Hal ini akan terus menimbulkan banyak percikan, ketegangan dan kekerasan. Kecuali jika ada solusi politik yang bisa diambil. Sangat tidak mungkin terjadi saat ini, namun prospek perang meluas ke wilayah tetangga adalah kemungkinan yang sangat nyata," tambahnya.
Dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di berbagai negara, Indonesia disarankan tidak memihak siapapun agar terbuka lebar berbagai kesempatan kerja sama perdagangan dan investasi. Dino mencontohkan ketegangan yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China.
"Kita itu adalah juri, kita bisa ke mana-mana. Dengan barat kita dekat dengan AS, dengan China kita juga dekat. Dengan global south juga kita sebenernya dekat ada India, Turki, Brasil, Afrika Selatan. Cuma masalahnya kita perlu strategi. Kalau kita nggak ada strategi, semua kita ladenin, kita kecapean juga karena resource kita tidak cukup," ucapnya.
Simak juga Video: Disebut Israel Perkosa Tahanan, Hamas Membantah: Untuk Tutupi Perlakuan Baik Kami