Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pamer kinerja positif kementeriannya selama ia menjabat. Dia menjabarkan perolehan investasi Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun sejak 2019 sampai dengan saat ini.
Hal ini disampaikannya langsung di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2023. Bahlil mengatakan, kinerja positif ini bahkan masih bisa dicatatkan tatkala dunia dilanda Pandemi Covid-19.
"Sekalipun Covid 2019, memang jadi menteri di era Covid ngeri-ngeri sedap. Karena FDI (Foreign Direct Investment) yang masuk susah, kemudian kondisi ekonomi global yang belum baik. Tapi alhamdulillah FDI kita dari sejak 2020 sampai sekarang, PMA (Penanaman Modal Asing), PMDN, perimbangannya 52-53% PMA. Dan PMDN kita 47-48% jadi FDI kita paling tinggi," jelasnya, dalam sambutannya, di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahlil mengatakan, perolehan PMA Indonesia sendiri termasuk salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara. Dalam skala benua, Asia Tenggara menjadi benua dengan perolehan PMA kedua tertinggi, disusul Amerika.
"Di Asia Tenggara, untuk sektor keuangan yang terbesar Singapura. Tapi di sektor riil Indonesia paling besar," imbuhnya.
Sejak Bahlil menjabat sebagai menteri pada Oktober 2019, ia selalu mengingat pesan-pesan yang disampaikan Jokowi untuk menggenjot investasi di Tanah Air. Pertama, Jokowi memintanya untuk mendorong investasi yang berkualitas. Hal ini pun tercapai, di mana terlihat bahwa investasi di Indonesia kini sudah tidak jawa sentris.
"Alhamdulillah atas kewenangan yang diberikan kepada kementerian investasi untuk merumuskan langkah-langkah komprehensif dan terukur secara regulasi," ujar Bahlil.
"Maka sejak 2020 Kuartal III sampai 2023 Kuartal III masuk IV, investasi di luar Pulau Jawa sudah lebih besar ketimbang Jawa. Dan ini juga kalau PMA Pak Presiden, di Sulawesi Tengah mengalahkan DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah. Termasuk Maluku Utara," sambungnya.
Selain itu, ia juga ingat kalau Jokowi berpesan agar investasi jangan hanya difokuskan untuk acara besar tetapi juga untuk UMKM. Sejalan dengan itu, pada 2022 UMKM berkontribusi sebesar Rp 340 triliun, di luar total perolehan investasi RI Rp 1.207 triliun.
"Alhamdulillah UMKM mampu berkontribusi kurang lebih Rp 340 triliun, di luar Rp 1.207 triliun, sebagai bentuk afirmatif negara memberikan kemudahan kepada mereka lewat NIB (Nomor Induk Berusaha) gratis," imbuhnya.
Simak Video 'Saat Rayuan Bahlil soal Tukin Kementerian Direspons Jokowi':